Momen Wali Kota Eri Cahyadi dan Istri Pakai Manten Pegon di Parade Mobil Hias

Wali Kota Eri Cahyadi di acara Surabaya Vaganza HJKS 731.
Sumber :
  • Humas Pemkot Surabaya

Surabaya, VIVA Jatim – Acara Surabaya Vaganza yang dimeriahkan dengan parade mobil hias dan pawai budaya di Kota Surabaya pada Minggu, 26 Mei 2024, menyedot perhatian masyarakat yang menonton. Di gelaran itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan istri, Rini Indriyani, turut serta dengan mengenakan busana manten pegon.

Kota Lama Jadi Magnet Wisata, Pemkot Surabaya dan Swasta Kompak Jaga Lingkungan

Parade mobil hias dan pawai budaya digelar dengan titik pusat di Tugu Pahlawan. Kegiatan itu dilaksanakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 731. Bertema The Chronicle of Surabaya, ragam hiasan dan bentuk serta busana ditampilkan oleh ratusan peserta.

Tema pawai budaya itu dipilih untuk menggambarkan tentang perjalanan panjang sejarah Kota Pahlawan dari masa ke masa. Ribuan penonton yang berjejalan di sepanjang rute parade mobil hias dan parade budaya dibuat tertarik untuk menyaksikan momen istimewa itu sampai selesai.

Surabaya - Sidoarjo Malam Sumuk, Pagi Hujan Hingga 25 September

Eri Cahyadi dan istrinya, Rini Indriyani, juga turut tampil di acara tersebut. Keduanya mengenakan busana manten pegon, yaitu busana pengantin khas Kota Pahlawan dengan akulturasi budaya Eropa, Arab, Cina, dan Jawa. 

Busana manten pegon telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kemdikbudristek RI. Keduanya terlihat serasi saat mengendarai mobil tua berwarna putih tulang. Mengikuti rute parade, Eri dan Rini disambut riang oleh masyarakat yang menonton.

10 Rekomendasi Wisata Religi di Surabaya, Cocok untuk Mengisi Libur Akhir Pekan

 

Mobil hias menarik di acara Surabaya Vaganza HJKS 731.

Photo :
  • Humas Pemkot Surabaya

 

Dalam sambutannya, Eri mengatakan bahwa melalui event Surabaya Vaganza, Pemerintah Kota Surabaya ingin menggugah masyarakat untuk terus mengingat perjalanan panjang sejarah Kota Pahlawan hingga saat ini.

“Karenanya, warga Surabaya harus ingat bagaimana Surabaya berdiri saat zaman kerajaan, kolonial, hingga saat ini,” katanya.

Politikus PDIP itu meminta warga Kota Surabaya tidak melupakan sejarah, serta harus ingat bagaimana perjuangan para pendahulu saat mendirikan, hingga mempertahankan Kota Surabaya.

Itu penting karena, menurut Eri, meski warga Surabaya selalu menekankan prinsip hidup yang keras, namun mereka memiliki kelembutan hati untuk semakin menguatkan persatuan, guyup rukun, dan rasa gotong-royong

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang hari ini ikut menyukseskan ‘Surabaya Vaganza’. Saya yakin, warga Surabaya terus menjaga dan menguatkan persatuan, guyup rukun, dan saling menghormati satu sama lain,” pungkas Eri.

Seusai memberangkatkan parade mobil hias, diiringi oleh musik hadrah dan paguyuban Cak Ning, Eri bersama Rini mengendarai mobil Jeep menuju Alun-Alun Surabaya. Rombongan dilanjutkan dengan para Forkompinda Kota Surabaya menggunakan Jeep Willys, serta para peserta pawai budaya.