Cerita Ibu Asmaniyah, Bisa Miliki Rumah Layak Huni Berkat BSPS 2022
- Ibnu Abbas/Viva Jatim
Jatim – Ibu Asmaniyah (63), salah seorang penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 2022 mengaku sangat bersyukur karena rumahnya yang semula tak layak huni bisa berubah menjadi rumah yang kokoh dan menjadi hunian yang diimpikan keluarga.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa dapat bantuan rumah ini. Awalnya saya tak menyangka bisa miliki rumah layaknya tetangga-tetangga yang lain,” kata Ibu Asmaniyah kepada Viva Jatim usai rumahnya dikunjungi Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Senin, 12 Desember 2022.
Seorang janda asal Dusun Air Mata Desa Sera Timur, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep ini hidup dengan hasil tani yang tak seberapa. Jangankan bisa mewujudkan impiannya memiliki rumah yang layak huni, untuk bisa makan sehari-hari saja ia masih menggantungkan nasib kepada hasil cocok tanam yang tak seberapa.
Belum lagi, wanita yang telah lama ditinggal suaminya ini harus menanggung biaya pendidikan anak bungsu perempuannya di pondok pesantren. Anak pertamanya bekerja sebagai kuli dan hanya menunggu panggilan tetangga untuk dapat bekerja, itupun dengan upah yang hanya cukup memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sedangkan anak keduanya terpaksa harus merantau demi mendapatkan rezeki yang lebih layak.
“Anak saya semuanya tiga. Anak pertama belum berkeluarga, anak kedua kerja di Bali dan yang ketiga masih mondok di pesantren,” tambahnya.
Namun, hidup telah mengajarkan bahwa tak ada perjuangan yang sia-sia. Keikhlasan dan kesabarannya rupanya membuahan hasil. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan memasukkan nama Ibu Asmaniyah bersama 2.902 lainnya sebagai penerima program BSPS 2022.
Akhirnya rumah dari anyaman bambu yang telah reot milik Ibu Asmaniyah ditakdir oleh Tuhan berubah menjadi rumah layak huni. Tak butuh waktu lama bagi pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan rumah itu, hanya dalam dua minggu, Ibu Asmaniyah sudah bisa beristirahat dengan nyaman tanpa khawatir rumah kesayangannya ambruk diterpa angin.