KBA Kendalbulur Tulungagung Gali Potensi Desa Masyarakat Sejahtera
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Sebab, saat itu belum ada lapangan yang permanen artinya masih meminjam lahan warga sebagai lapangan. Hingga ia tercetuslah konsep lapangan, meski lokasi di pinggir jalan, namun harus dikembangkan ini murni menjadi tempat berkumpulnya warga sampai tempat nongkrong.
Awal-awal konsep yang ia inisiasi memperoleh cibiran dari berbagai masyarakat. Lantaran, kurang memahami jika berbicara wisata. Sebab, di desa yang hanya beberapa kilometer dari kota, tak memiliki alam gunung, laut, maupun lainnya.
"Masyarakat ini background-nya adalah petani apa ya mungkin wisata dekat dengan perkotaan," terang Anang Mustofa, Selasa, 15 Oktober 2024.
Hingga akhirnya, dengan jerih payah bersama warga mampu membangun wisata keluarga djatas tanah milik kas desa seluas sekitar 1,3 hektar. Ada sekitar 18 warga yang bertugas menjaga makanan, hingga karyawan yang berada di Nangkula Park.
Mbah Lurah menambahkan untuk 2024 ini melakukan pondasi Penyesuaian dengan program pemerintah Desa maupun dari pemerintah pusat. Tahun sebelumnya, desa dinobatkan sebagai Desa cerdas perikanan ikan patin oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM).
Termasuk juga 22 lokasi Smart Fisheries Village (SFV) di beberapa wilayah di Indonesia untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, kegiatan produksi yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.