Warga Mojokerto Meraup Untung Jutaan Rupiah dari Meracik Gitar Elektri
- Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah
"Tidak lama sudah mengusai. Tiga bulan sudah mulai banyak pesanan sampai hari ini," ujarnya.
Sejak itu Frandi mulai serius menekuni usaha pengrajin gitar elektrik. Tahun 2015, ia mengajak temannya untuk membantu menggosok kayu yang sudah didesain pola bodi gitar. Empat tahun kemudian, ia merekrut dua orang pegawai lagi.
"Tahun 2019 baru ada pegawai," sambungnya.
Satu unit gitar, dapat diselesaikan dalam waktu tiga hari. Mulai dari proses pembentukan kayu mengikuti pola yang sudah dibuat sampai perakitan. Bahan baku yang digunakan Frandi merupakan limbah kayu salah satu pabrik gitar di Mojokerto.
"Di sini kan banyak limbah dari pabrik gitar. Jadi kayunya enak sudah kering, sudah siap buat gitar. Jenis kayunya meple, berupa potongan-potongan dari pabrik," terangnya.
Karateristik dan jenis kayu yang ia gunakan menyesuaikan pesanan konsumen. Apabila konsumen menginginkan jenis kayu seperti mahoni, Frandi siap melayani. Hanya saja, tarifnya lebih tinggi. Kendati demikian, menurutnya, jenis kayu tidak mempengaruhi suara petikan gitar.
"Perbedannya dari segi harga saja. Tapi kualitas suara sama saja," tandasnya.