Cerita Arifatul Choiri Jadi Menteri dari Diminta CV oleh Khofifah hingga Gak Jawab Telpon Mayor Teddy
- Rahmat Fajar
Yogyakarta, VIVA Jatim-Arifatul Choiri Fauzi menceritakan bagaimana prosesnya diangkat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Ternyata ada peran penting Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.
Beberapa hari sebelum Prabowo Subianto memanggil calon menterinya, Arifatul mengaku diminta Curriculum Vitae (CV) oleh Khofifah. Ketika itu, Arifatul dengan cepat mengiyakan permintaan Khofifah karena tidak ada pikiran diajukan sebagai menteri. Dua hari berikutnya, Khofifah meminta Arifatul untuk mengirimkan foto dengan cepat.
Mendapatkan perintah segera menyetor foto, Arifatul sempat bingung karena foto-fotonya tersimpan di handphone lama. Sementara Arifatul memegang handphone baru. Sehingga ia meminta kepada suaminya, Sastro al-Ngatawi untuk memfotokan. Namun hasilnya tidak bagus.
"Karena gak berhasil dapat foto yang baru, Bu Khofifah punya foto kemudian dikirim. Saya tidak punya prediksi apa-apa. Saya pikir karena menjelang kongres (Muslimat NU) jadi butuh data untuk panitia," kata Arifatul saat menceritakan proses itu di hadapan alumni UIN Sunan Kalijaga, di Convention Hall UIN Suka, Sabtu, 14 Desember 2024.
Dua hari sebelum dipanggil Prabowo, Khofifah kembali menghubungi Arifatul dan memintanya untuk berdoa. Tanpa ada pikiran curiga terkait namanya sebagai calon menteri, perempuan asal Bangkalan Madura ini pun hanya menjawab 'Oke'.
Arifatul menyampaikan kepada Khofifah bahwa selalu mendoakan agar kembali terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur untuk periode kedua. Dengan cepat Khofifah menjawab bahwa permintaan doa tersebut untuk Arifatul sendiri yang dicalonkan sebagai menteri.
"Waduh saya gemetaran karena tidak pernah terbayang sedikitpun," kata Arifatul.