Anjani Lestarikan Budaya Lewat Batik Banteng Agung
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
"Karena prespektif orang banteng itu adalah salah satu motif dari partai. Nah banyak orang yang tidak mau membeli saat itu karena apa wah ini berkaitan dengan partai kayak gitu," ulasnya.
Sehingga, ia harus memberikan pencerahan serta memberikan wawasan ke masyarakat bahwa batik batang ini adalah budaya. Kemudian Anjani lestarikan ke dalam sebuah lembaran kain batik.
Kesan Bertahun-tahun Lestarikan Budaya hingga Jadi Pebisnis
Perempuan yang sudah sembilan tahun lebih menggeluti Batik Banteng ini mengaku selama perjalanan yang panjang, ia mengatakan bukan seorang pebisnis. Bukan tidak ada inisiatif untuk membuka usaha, istilah yang ia gunakan, membuat batik adalah sebuah karya tidak lebih.
Selanjutnya, Anjani dituntut konsumen dengan banyak yang minat dengan karya batik. Sehingga akhirnya merubah mindset dari yang membuat karya dengan ego. Anjani sendiri menjadi seniman yang menciptakan satu karya saja, tidak untuk diproduksi secara berulang-ulang.
Kemudian ia berbenah menjadi seorang pembisnis, entrepeuner. Baginya, sampai detik ini pun masih belajar. Masih meraba-raba dunia usaha, walaupun usaha yang telah terbangun sudah besar, tetapi ya masih tetap bersikukuh dengan apa kebiasaan dalam membuat karya.