Rifaul Zamzami: Pelopor Produk Celana Santai Ekonomis dari Kain Sarung

Rifaul Zamzami: Pelopor Produk Celana Santai Ekonomis dari Kain Sarung.
Sumber :
  • Istimewa

Pemalang, VIVA Jatim –Di Desa Sidorejo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, terdapat seorang pengusaha muda yang kreatif dalam memanfaatkan bahan-bahan yang mungkin diabaikan orang lain. 

Anjani Lestarikan Budaya Lewat Batik Banteng Agung

Ia adalah Rifaul Zamzami, pemuda yang berhasil mengembangkan usaha konfeksi sederhana menjadi bisnis yang menghasilkan berbagai model celana santai dari limbah kain sarung.

Berawal dari usaha konfeksi biasa, sejak tahun 2000 Rifaul mulai bereksperimen memproduksi celana santai berbagai ukuran dengan bahan kain sarung yang dibuang pabrik.

Teruskan Sang Bapak, Begini Cerita Agung Triono Hapus Perusakan Ekosistem Laut Lenggoksono

Rifaul mendapat bahan baku dari pabrik sarung di Pekalongan dan mengolahnya menjadi produk bernilai, mulai dari celana anak hingga ukuran jumbo. Meski kain ini dianggap limbah oleh pabrik, Rifaul tetap membelinya dan mengolahnya secara kreatif.

Mengawali usahanya bersama keluarga, Rifaul perlahan-lahan berhasil mengembangkan bisnisnya hingga memiliki 50 karyawan. Produknya yang ekonomis dan berkualitas berhasil menembus pasar hingga ke luar Jawa, mencapai Pekanbaru, Pontianak, bahkan Papua.

Peduli Pendidikan Anak Kurang Mampu, Farid Inisiasi Sayur untuk Sekolah

Target pasarnya yang menyasar kalangan menengah ke bawah, dengan harga mulai dari Rp 4.000 hingga Rp 15.000 per celana, membuat produknya sangat diminati. Rifaul aktif memasarkan produknya melalui media sosial seperti Facebook dan grup WhatsApp, serta memanfaatkan jaringan komunitas online.

Namun, saat pandemi Covid-19 melanda, usaha Rifaul mengalami penurunan signifikan. Omzetnya turun hingga 50 persen karena permintaan pasar yang menurun drastis. Dari yang sebelumnya mampu menjual hingga 120 kodi, kini penjualan maksimal hanya mencapai 40 kodi.

Meskipun sempat meraih status star seller di Shopee selama hampir tiga tahun, pandemi menyebabkan usahanya kehilangan status tersebut, membuat persaingan menjadi semakin ketat.

Di tengah tantangan ini, Rifaul terus berusaha menggenjot penjualan melalui platform online, meskipun persaingan semakin tinggi. Baginya, semangat untuk mengembangkan usaha dan memberikan nilai tambah dari bahan-bahan sederhana menjadi motivasi utama dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di pasar.

Berkat dedikasi dan kreativitasnya dalam memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai ekonomis serta upayanya yang menginspirasi banyak orang, Rifaul menerima penghargaan Satu Indonesia Award (SIA) dari PT Astra International pada tahun 2017.

Apresiasi ini menjadi pengakuan atas usahanya yang tak hanya menghidupkan ekonomi lokal, tetapi juga memberi manfaat luas bagi masyarakat.