Membaca Peluang dan Tantangan Menuju Visi Besar Indonesia Emas 2045
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Indonesia adalah negara yang kaya raya. Bukan hanya sumber daya alamnya yang melimpah. Keberadaan sumber daya manusianya pun menjadi kunci penting menuju Indonesia Emas 2045. Lantas seperti apakah peluang dan tantangannya?
Transisi kepemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto berjalan dengan baik pada Oktober 2024 lalu. Sejak kepemimpinan yang baru bersama Kabinet Merah Putih, pemerintah bertekad mewujudkan pertumbuhan ekonomi di angka 8 persen pertahun.
Sementara pada 2023 lalu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya tercatat mencapai 5,05 persen. Jauh melampaui dari target yang dicanangkan Presiden Prabowo tersebut. Hal ini seperti diungkapkan Rektor Universitas Brawijaya Malang, Prof Widodo.
"Ketimpangan ekonomi antar wilayah masih signifikan, terutama antara Jawa dan luar Jawa. Daya saing Indonesia juga tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Thailand, mencerminkan kebutuhan mendesak untuk transformasi ekonomi," kata Widodo dikutip dari VIVA, Senin, 2 Desember 2024.
Tantangan ini, lanjut Widodo, semakin kompleks dengan berbagai masalah struktural yang menghambat pertumbuhan. Deindustrialisasi dini menjadi salah satu isu utama yang dihadapi Indonesia.
"Sejak 2011, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB terus menurun, melemahkan potensi pertumbuhan ekonomi," katanya.
Empat provinsi industri utama—Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten—mengalami perlambatan sejak awal 2024.