Lia Andarina Grasia Menginspirasi Pendidikan Lintas Budaya Melalui Program Bule Mengajar

Bule mengajar.
Sumber :
  • Dok. Bule Mengajar

Kulon Progo, VIVA JatimLia Andarina Grasia adalah sosok perempuan inspiratif yang memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Melalui visinya yang visioner, ia menciptakan program Bule Mengajar, sebuah inisiatif yang menghubungkan mahasiswa asing dengan masyarakat setempat, menciptakan pengalaman pendidikan lintas budaya yang bermanfaat. 

Raperda APBD 2025 Disetujui Jadi Perda, Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas

Program ini berfokus pada upaya memperkenalkan Kabupaten Kulon Progo ke kancah internasional melalui interaksi langsung antara mahasiswa asing dan masyarakat setempat.

Sebagai pengakuan atas dedikasinya, Lia menerima penghargaan Satu Indonesia Awards 2017 dalam kategori Pendidikan. Sayangnya, Lia berpulang pada Agustus 2021 karena tumor. Namun, semangatnya terus hidup melalui program Bule Mengajar, yang terus berjalan bahkan setelah kepergian penciptanya.

Perjuangan Muhammad Ahsanul Husna Meningkatkan Akses Pendidikan Islam bagi Kaum Miskin

Selain mendirikan Bule Mengajar, Lia juga mendapatkan berbagai penghargaan prestisius. Ia menerima Australia Awards 2019, menjadi tamu dalam acara Kick Andy Show pada Juni 2017, dinobatkan sebagai Outstanding Student for The World 2017, dan meraih gelar Pemuda Pelopor Nasional 2015.

Program Bule Mengajar

Rifaul Zamzami: Pelopor Produk Celana Santai Ekonomis dari Kain Sarung

Program Bule Mengajar memfasilitasi para sukarelawan asing dari berbagai negara untuk datang ke daerah terpencil di Indonesia dan mengajar secara sukarela. Mereka berinteraksi langsung dengan para siswa di sekolah-sekolah, mengajarkan bahasa Inggris, dan memperkenalkan budaya negara asal mereka. Selain itu, para relawan lokal juga berperan aktif, membantu sebagai penerjemah atau asisten selama proses pembelajaran berlangsung.

Program ini memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak. Para sukarelawan asing mendapatkan pengalaman mengajar dalam lingkungan baru dan menantang. Siswa mendapat kesempatan belajar bahasa Inggris langsung dari penutur asli, sekaligus memperluas wawasan budaya internasional. Sementara itu, relawan lokal juga mendapatkan pengalaman berharga melalui interaksi lintas budaya yang memperkaya pemahaman mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title