Siti Salamah Berdayakan Pemulung dengan Pengelolaan Sampah Terintegrasi Berbasis Teknologi

Siti Salamah pendiri Waste Solution Hub
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderaal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 menyebutkan bahwa timbulan sampah di 366 Kabupaten/Kota se-Indonesia pada tahun 2023 sebesar 38,264,345.55 ton/tahun. 

Mengenal Desa Wisata Keris yang Dikenal Dunia, Kerisnya Mempunyai Pamor yang Diminati Kolektor

Besaran jumlah timbulan sampah itu kemudian dilakukan pengurangan hingga 5,226,550.25 ton/tahun atau sekitar 13.66%. Penanganan sampah mencapai 18,402,801.64 ton/tahun atau 48.09%. Sampah dikelola mencapai 23,629,351.89 ton/tahun dan sampah yang tidak dikelola masih 38.25% atau sebesar 14,634,993.66 ton/tahun. 

Data di atas menunjukkan siginifikansi upaya pemerintah dan masyarakat dalam penanganan sampah yang selama ini telah mencemari lingkungan. Namun meski begitu, berbagai upaya terus dilakukan hingga keberadaan sampah bisa ditangani dengan baik. 

Ahmad Guntur Alfianto, Pemuda Asal Malang Gigih Lakukan Konseling Kesehatan Mental terhadap Anak

Seperti yang dilakukan seorang wanita inspiratif kelahiran Lampung 25 Juli 1988 yang kini tinggal dan menetap di Tanggerang Selatan, Banten. Ia adalah Siti Salamah pendiri Waste Solution Hub yang fokus menangani pengelolaan sampah dengan sistem terintegrasi berbasis teknologi. 

Sebagai seorang insinyur, Siti Salamah membaktikan ilmu dan pengalamannya di bidang teknologi untuk menyulap persoalan sampah menjadi pundi-pundi rupiah dan peluang pekerjaan yang lebih menjanjikan bagi para pemulung di kota yang tak pernah tidur itu. Tekadnya tidak hanya pada aspek pengelolaan sampah, melainkan juga pada pemberdayaan masyarakat. 

Rahmat Dwi Satrio, Pemuda Inspiratif Penggerak Budidaya Jamur Tiram di Sulawesi Tenggara

Guna mewujudkan impiannya itu, Siti Salamah kemudian memutuskan untuk mendirikan Waste Solution Hub pada tahun 2019. Wadah ini adalah bentu inovasi sosial yang mengkolaborasikan teknologi dan ekonomi sirkular untuk menangani persoalan sampah di kota-kota besar. Gagasan ini ia kelola dengan melibatkan berbagai unsur, selain masyarakat dan pemulung, Siti Salamah juga menggandeng pemerintah. 

Langkah konkret yang ia lakukan untuk mewujudkan impian mulia itu adalah dengan menerapkan cara pengelolaan sampah dari event dan cluster perumahan. Dari sini volume sampah yang didapatkan cukup tinggi. Kemudian memberikan pelatihan intensif bagi para pemulung. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan hingga berdampak kepada pendapatan.

Halaman Selanjutnya
img_title