Peternak Tulungagung Ungkap Permintaan Anakan Bebek Hibrida Naik saat Ramadan

Peternak Bebek Hibrida tengah menyortir kualitas anakan premium.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Usaha yang ia beri nama Adiq Gatra Sentosa ini mengaku tantangan yang dihadapi pertama di pemasaran. Selanjutnya dari segi usaha sendiri kesulitan mencari indukan yang spesifikasi yang diinginkan.

Lapas Tulungagung Terima Pemindahan 40 Napi dari Surabaya

"Jadi yang kita inginkan terbatas. Jadi tidak bisa langsung yang ada jarang," akuinya.

Sementara untuk penetasan, Shidiq mengatakan karena ini menggunakan mesin penetas otomatis, kendala yang dihadapi apabila mesin rusak. Ketika rusak, semua telur dalam satu box besar di mesin tersebut ikut rusak.

Jadi Percontohan MBG di Jatim, DPR dan BGN Sosialisai di Tulungagung

"Mesin rusak telur ikut rusak semua. Bisa Ada mesin ada eror, itu yang perlu kita awasi Maksimal satu mesin berisi 6 ribu kanan kiri satu kotak. Jadi total tiga mesin itu ada 18 ribu," tambahnya.

Shidiq mengaku prosentase hasil penetasan antara 70 sampai 80 persen. Sementara untuk harga per ekor hari ini 8 sampai 9 ribu, anakan Bebek Hibrida.

Anggaran Infrastruktur Tulungagung Tersisa Rp 32 Miliar, PUPR Tunggu Arahan Bupati Gatut

Pria berusia 34 tahun ini memaparkan harga daging bebek sendiri cukup stabil, yaitu di kisaran angka 24 ribu per kilogram. Harga tersebut terbilang terjangkau bila dibanding di Jombang dengan selisih antara 1.500 sampai 2.000.

Ditanya soal lama berproduksi Bebek Hibrida, ia mengaku biasanya bebek siap produksi pada usia 6 bulan. Lalu, bisa produktif sampai usai 2,5 tahun sehingga total 2 tahun produksi petelur.

Halaman Selanjutnya
img_title