Peternak Tulungagung Ungkap Permintaan Anakan Bebek Hibrida Naik saat Ramadan
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Sementara untuk pemasarannya, sudah ada pelanggan besar 1 orang yang akan diecer ke beberapa peternak untuk pembesaran. Lalu, tiga lainnya peternak kecil-kecil yang akan ia suplai setiap seminggu satu kali.
"Untuk pemasarannya di karisidenan Kediri, Tulungagung sendiri dan juga di Blitar," ulasnya.
Shidiq menjelaskan dulu sempat beternak ayam, namun harga tidak stabil dan permintaan hanya naik di awal membuatnya banting stir. Alat penetas yang digunakan untuk ayam, akhirnya ia coba-coba gunakan penetasan bebek.
"Ternyata bisa. Masuk sampai men selama 28 hari dengan suhu 38,5 derajat suhu penetasan. Prosesnya ya itu tadi 70 sampai 80 persen dengan kelembapan 60. Itu mesinnya buat sendiri," paparnya.
Memilih memutuskan untuk Bebek Hibrida, dirinya beralasan lebih mudah dalam hal pakan. Jika ayam harus pelet, di bebek bisa mempunyai banyak alternatif.
Sehingga menekan biaya di pakan, asupan gizi terpenuhi dan hasil yang didapatkan pun juga lebih menjanjikan. Selain itu, hasil sortiran telur yang tidak lolos kualitas dijadikan produk telur asin.
"Kalau bebek enaknya pedagang semua suka alternatif pakan semua mau. Limbah roti, sosis kentaki. Pedagang yang konsisten itu memiliki alternatif makanan. Kalau ayam susah, harus pelet semua," jelasnya.