Kisah Nisrina Hijab, Jatuh Karena Covid-19, Bangkit Lewat Penjualan Online

Tumpukan Produk Nisrina Hijab di Gudang
Sumber :
  • Rahmat Fajar

"Hikmahnya memang Shopee jadi kita seriusi setelah Pandemi. Karena mau gak mau kita gak bisa jualan di toko offline. Jadi harus masuk ke online," katanya.

Pemerintah Ingin Masyarakat Mendapatkan Kualitas Gizi Baik Secara Merata

Ia mengungkapkan ketika Covid-19, Nisrina Hijab langsung menutup 17 dari 20 toko yang dimilikinya. Sehingga barang-barang tersebut kini hanya menumpuk di gudang. Dan kini, Nisrina Hijab lebih fokus untuk menghabiskan stok yang ada.

Asti mengaku barang yang terjual dari Shopee antara 40-60 persen dari total penjualan Nisrina Hijab. Namun, perbandingan jumlah produksi antara sebelum dan sesudah pandemi jauh berbeda. Jika sebelum pandemi angka produksi bisa mencalai 13 ton per bulan. Sementara pasca pandemi hanya 1 ton per bulan.

Resolusi Hijrah: Saatnya Perbaiki Diri dari Hati, Akhlak hingga Dompet

Asti menilai hingga saat ini perekonomian masih belum pulih sepenuhnya. Akibatnya daya beli pun rendah. Menurutnya, masyarakat masih lebih fokus belanja terhadap kebutuhan pokok saja.

"Tapi kita mengikuti aja sih ini, jalan, adaptasi terus. Model juga mengikuti anak muda sekarang maunya apa, yang seperti apa," jelasnya.

LG Kenalkan Koleksi Produk Premiumnya di Surabaya

Asti tetap bersyukur meskipun perjalanan bisnis Nisrina Hijab mengalami naik turun yang sangat tajam karena dihantam krisis ekonomi dan Covid-19. Ia tetap semangat bangkit mempertahankan bisnisnya bertahan meski tak lagi sama seperti sebelum Covid-19.