4 Penyebab Terjadinya KDRT, Diantaranya Persoalan Finansial 

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga
Sumber :
  • Pexels

Jatim – Kasus KDRT di Indonesia sangat tinggi, tercatat menurut beberapa sumber yang kami peroleh sebanyak 18.176 kasus. Di antarnya adalah 2.929 dialami oleh laki-laki dan 16.672 dialami oleh perempuan. Hal ini terhimpun dari tanggal 1 Januari 2022 hingga real time oktober 2022.

Pakar Seks Beri Saran Praktikkan 3 Cara Ini Bikin Pasangan Happy di atas Ranjang

Mencuatnya kasus KDRT di ranah publik salah satunya adalah faktor media sosial yang secara mudah kasus tersebut diakses dan diberitakan, sehingga menjadi ramai. Selain itu, banyak dari kalangan publik figur, baik artis maupun tokoh masyarakat. Seperti Lesti Kejora, dan baru-baru ini adalah Venna Melinda yang mengalami dugaan KDRT.

Secara umum, KDRT dapat dibagi menjadi beberapa kategori, di antaranya adalah kekerasan emosional, intimidasi dan ancaman, kekerasan fisik serta kekerasan seksual.

Putus dengan Rizky Irmansyah, Nikita Mirzani Ngaku Alami Kekerasan Mental dan Fisik

Dampak dari KDRT mempunyai akibat buruk pada fisik, psikis dan hubungan yang tidak lagi harmonis. Sehingga kalian perlu mengetahui apa penyebab terjadinya KDRT yang perlu dihindari sejak dini. Sehingga keluarga menjadi aman. Apabila terjadi perselisihan segara dapat diatasi.

1. Konstruksi Sosial 

Ini Alasan Buruh Pabrik di Mojokero Jajakan Istri Rp 1,5 Juta

Karena anggapan bahwa konflik di dalam hubungan rumah tangga adalah hal yang wajar, banyak orang berfikir bahwa persoalan tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Hingga wanita atau korban memilih diam atas perlakuan kasar yang diterima.

2. Kekuasaan yang Tidak Seimbang  

Suami sebagai kepala rumah tangga terbentuk karena unsur dan norma kebudayaan tertentu, sampai hal tersebut dirasa bisa menguntungkan suami sehingga tercipta gagasan bahwa suami punya kekuasaan terhadap istri.

3. Ketergantungan Finansial Kepada Pasangan 

Fenomena satu ini kerap ditemui, karena biasanya istri bergantung kepada suami dengan alasan tidak bekerja. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor pemicu pasangan berlaku sewenang-wenang. 

4. Pendidikan Rendah 

Penelitian menunjukkan perempuan dengan pendidikan menengah lebih rendah mengalami risiko KDRT. Umumnya makin tinggi pendidikan wanita, maka mereka akan siap untuk melawan hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal itulah sebagian faktor yang rentan sekali KDRT terjadi di dalam keluarga. Tentu kita semua berharap keluarga kita menjadi keluarga harmoni.