Intip Sejarah Thailand Tidak Pernah Dijajah Eropa, Tapi Nyatakan Perang dengan AS dan Inggris?

bendera negara Thailand
Sumber :
  • Viva.com

Jatim –Dalam catatan sejarah, Negara Thailand merupakan salah satu negara yang tidak pernah dijajah oleh Bangsa eropa.

Modal Indonesia Menatap Piala Asia U-20

Di kawasan asia tenggara, negara Thailand ini biasa dijuluki dengan singa asia tenggara. Pasalnya, hanya negara Thailand satu-satunya negara yang tidak disentuh penjajah eropa. 

Berikut akan disajikan fakta sejarah tentang negara Thailand yang pernah menyatakan perang dengan AS dan Inggris

Kalahkan Malaysia 1-0, Indonesia Tantang Thailand di Final Piala AFF U-19

Jika pembaca mengingat kembali bagaimana sejarah 81 tahun lalu, tepatnya pada 25 Januari 1942, Thailand pernah menjadi "negara boneka" Jepang yang menyatakan perang terhadap Sekutu. 

Dilansir dari History, ketika perang pecah di Eropa pada September 1939, Thailand menyatakan kenetralannya yang membuat Prancis dan Inggris tertekan.

2 Kurir Jaringan Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama Ditangkap Polda Jatim

Kedua negara Eropa itu memiliki koloni di sekitar Thailand. Untuk itu, mereka berharap Thailand akan mendukung upaya Sekutu dan mencegah Jepang merambah wilayah Pasifik. Namun, Thailand mulai bergerak ke arah yang berlawanan. 

Thailand menjalin persahabatan dengan Jepang dan menuliskannya di buku pelajaran sekolah sebagai sebuah peta futuristik Thailand bernama "Greater Thailand" yang melanggar batas wilayah China. Konflik nyata pertama Thailand dengan Sekutu terjadi setelah jatuhnya Prancis ke tangan Jerman dan menciptakan negara boneka bernama Vichy.

Thailand melihat ini sebagai kesempatan untuk menggambar ulang perbatasan Indochina Perancis. Pemerintah Vichy menolak untuk mengakomodasi Thailand.

Akibatnya, tentara Thailand melanggar perbatasan Indochina Perancis dan melawan tentara Perancis. Jepang berusaha menjadi penengah dalam konflik tersebut. Negara Matahari Terbit memihak Thailand dan memanfaatkan aliansi politiknya dengan Jerman. 

Kedua negara ini menekan pemerintahan Vichy agar mau menyerahkan wilayahnya seluas 2.000 juta persegi ke Thailand. Pada 8 Desember 1941, Jepang melakukan peningkatan amfibi di pantai Thailand.

Hal itu sebagai bagian dari dugaan mendadak pulau-pulau Pasifik Selatan yang diikuti serangan bom di Pearl Harbor, Hawaii, AS. Jepang mendapat bantuan. Perdana Menteri Thailand, Lang Pipul, berkolaborasi dengan Jepang, memanfaatkan kekuatan perang poros untuk merebut wilayah di China dan menguasai Pasifik Selatan. 

Pipul ingin mengambil bagian dalam perampasan itu. Pada akhirnya, dia menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan Inggris. Pipul pun mengambil kendali diktator Thailand dan menjadi boneka setia Jepang.