Penuh Historis, Fakta Menarik Bagian Kabah yang Perlu Diketahui

Pintu Kabah di Masjidil Haram
Sumber :
  • viva.co.id

Jatim – Di tengah-tengah Masjidil Haram, tempat ibadah haji umat Islam di seluruh dunia, terdapat satu bangunan monumental penuh historis. Adalah Kabah, tempat yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam menunaikan ibadah salat, baik sunnah maupun wajib. 

8 Calon Jemaah Haji Jatim Tunda Terbang hingga Hari ke-5 Pemberangkatan

Sesuai bentuknya, Kabah sendiri merupakan bangunan persegi empat yang dalam ajaran Islam disebut sebagai Baitullah. Dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah, Kabah menjadi tumpuan para jamaah saat berthawaf. 

Terlepas dari hal itu, terdapat sejumlah bagian-bagian di Kabah yang penuh historis namun tak banyak diketahui. Berikut ini fakta menarik tentang bagian-bagian Kabah yang penuh historis dan perlu Anda ketahui, dilansir dari laman VIVA pada Selasa, 28 Februari 2023. 

3.710 Jemaah Haji Asal Jatim Sudah Mendarat Selamat di Tanah Suci

Pintu Kabah

Pintu Kabah terletak di sebelah timur laut. Ketinggian pintu Kabah dari atas lantai adalah 2 meter. Pintu ini terbuat dari emas 280 kilogram. Pintu ini juga sudah banyak mengalami perubahan baik dari segi bentuk maupun bahan baku pembuatannya. Untuk pintu saat ini merupakan hadiah dari Khalid bin Abdul Aziz, Raja Saudi.

Kisah Pasutri Pencari Rumput Naik Haji setelah Bertahun-tahun Menabung

Syadzarwan

Syadzarwan adalah bagian Kabah yang terbuat dari marmer. Bagian ini dibuat mengelilingi bagian bawah Kabah kecuali pada bagian bawah pintu Kabah dan area Multazam. Karena bahan pembuatnya yang kuat, Syadzarwan dapat menjadi pelindung Kabah dari anjir dan juga menjaga Kabah dari kerumunan banyak orang.

Multazam

Multazam yaitu bagian yang terdapat di Kabah yang letaknya di antara sudut Hajar Aswad dan pintu Kabah. Dalam riwayat Rasulullah salallahu alaihi wasalam meletakkan dada, pipi dan kedua telapak tangannya di dinding Kabah di Multazam bersama-sama dengan para sahabatnya.

Ditulis dalam buku Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah bahwa, Multazam sering dijadikan tempat seseorang untuk berdoa, hal ini dikarenakan Multazam merupakan tempat yang maqbul, atau tempat terkabulnya doa-doa.

Mizab

Mizab merupakan talang air yang letaknya berada di atas Hijir Ismail. Mizab dibuat untuk membuang genangan air dari atas atap jika sewaktu-waktu terjadi hujan atau Kabah dalam proses pencucian. Talang air ini terbuat dari bahan tembaga yang dilapisi dengan emas

Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di salah satu sudut Kabah. Dalam sebuah riwayat, batu ini disebut berasal dari surga yang diberikan kepada Ismail AS melalui perantara Jibril. Dikisahkan kala itu Nabi Ibrahim AS menemukan satu ruang kosong ketika pembangunan Kabah hampir rampung. Ia kemudian meminta Ismail AS mencari batu untuk menutupi ruang kosong tersebut.

Dalam perjalanan mencari batu yang diminta sang ayah, Ismail AS bertemu dengan Jibril. Dia (Jibril) memberikan sebuah batu hitam (Hajar Aswad) yang paling bagus. Batu tersebut berasal dari India, tempat yang disebut sebagai lokasi turunnya Nabi Adam AS dari surga.

Awalnya batu yang dibawa Nabi Adam AS itu berwarna putih (ketika turun di India). Kemudian, warnanya berubah menjadi hitam legam karena dosa-dosa manusia. Hal ini dijelaskan dalam riwayat At Tirmidzi. "Batu hitam turun dari surga dan awalnya itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam," (HR Tirmidzi).

Hijir Ismail

Hijir Ismail adalah sebuah bangunan berbentuk setengah lingkaran yang dibangun oleh Nabi Ismail. Hijir Ismail terletak di sebelah utara bangunan Kabah dengan tinggi sekitar 3,11 meter. Dikisahkan ketika Siti Aisyah ingin masuk ke dalam Kabah, Rasulullah bersabda

“Sayyidah Aisyah berkata: Aku sangat ingin memasuki Kabah untuk melakukan shalat di dalamnya. Rasulullah  membawa Siti Aisyah ke dalam Hijir Ismail dan berkata: Shalatlah kamu di sini jika kamu ingin shalat di dalam Kabah, karena termasuk sebagian dari Kabah,” (HR Abu Daud).

Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim merupakan bangunan (struktur) yang mencakup batu yang terletak kurang lebih 20 hasta di sebelah timur Kabah. Diketahui ini adalah tempat Ibrahim berpijak saat membangun Kabah.

Awalnya batu tersebut menempel di dinding Kabah, kemudian dijauhkan dari dinding Kabah beberapa meter pada masa Umar bin Khattab. Pada masa setelahnya, batu tersebut ditutupi dan dikurung dalam struktur seperti sangkar. 

Kiswah Kabah

Kiswah adalah sebutan untuk kain yang menyelimuti Kabah. Saat ini kiswah Kabah berupa kain sutra warna hitam yang dihias dengan tulisan Arab yang dijahit menggunakan benang emas.