Muhammadiyah: Azyumardi Azra Sang Intelektual Muslim Lintas Batas
- Viva.co.id
“Meninggalnya di Malaysia sebagai narasumber di pertemuan ABIM (di Malaysia) menunjukkan keluasan radius keintelektualannya,” tandasnya.
Haedar menyebut Azyumardi adalah sosok rendah hati, meskipun berada di puncak posisi sebagai intelektual ternama, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat regional dan global.
Generasi muda Indonesia, kata Haedar, penting berguru dan mengambil banyak mozaik dari pemikiran-pemikiran Prof Azra yang mencerdaskan dan mencerahkan.
“Kami sungguh kehilangan sang intelegensia begawan bangsa. Selamat jalan, Prof Azyumardi, doa kami menyertai perjalananmu ke haribaan Ilahi menuju Jannatun Na'im,” ujarnya.
Azyumardi menghembus nafas terakhir di rumah sakit di Malaysia setelah sempat dirawat intensif selama sehari. Azyumardi dikabarkan terkena serangan jantung dan positif COVID-19.
Awalnya dia mengalami sesak nafas di pesawat dalam perjalanan menuju Malaysia. Dia pun langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Semasa hidup, Azyumardi Azra dikenal sebagai cendekiawan Muslim. Dia pernah menjadi Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sejak tahun lalu, ia kemudian diangkat menjadi Ketua Dewan Pers, menggantikan Muhammad Nuh.