Duka Pele Sang Legenda Sepak Bola untuk Tragedi Kanjuruhan

Legenda sepak bola dunia, Pele.
Sumber :
  • Simbio/Viva.co.id

Jatim – Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari seratus orang seusai pertandingan Persebaya Surabaya versus Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, juga menyentuh perasaan legenda sepak bola asal Brasil, Pele. Dia menyesalkan peristiwa itu terjadi dan turut sedih karena peristiwa tersebut memakan banyak korban jiwa.

Di KTT G20 Joe Biden 'Menghilang' saat Sesi Foto, Spekulasi Bermunculan

“Pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepakbola. Ada 32 anak-anak dari 125 orang yang meninggal dunia,” kata Pele dalam sebuah unggahan melalui media sosialnya, dikutip dari VIVA, Rabu, 5 Oktober 2022.

“Kekerasan tak punya tempat dalam olahraga. Tidak ada kekecewaan dari kekalahan yang dapat membenarkan kita kehilangan cinta kasih kepada sesama manusia. Olahraga seharusnya menjadi wujud cinta,” imbuhnya. 

Bayu Airlangga Apresiasi Langkah Prabowo Belajar Program Makan Bergizi Gratis dari Brasil

Tragedi Kanjuruhan bermula ketika Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 3-2 dalam laga derby Jatim di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Beberapa saat setelah pertandingan berakhir, sebagian suporter Arema FC turun dari tribun dan masuk ke lapangan, meluapkan kekecewaan dengan mengejar pemain dan tim Persebaya maupun Arema FC.

Polisi yang berjaga berupaya menghalau dan mengadang massa suporter namun kewalahan. Hingga akhirnya aparat menembakkan gas air mata ke tengah-tengah massa agar pergerakan suporter terpecah dan bubar. Akibatnya, massa kabur dan menumpuk di beberapa titik. Karena menumpuk, banyak yang pingsan dan lemas, lalu terjatuh hingga terinjak-injak. Korban pun berjatuhan. Hingga kini, sedikitnya 131 orang meninggal dunia karena peristiwa tersebut.

Kolaborasi dengan Persebaya, Vidio Ingin Akomodir Bonek dan Bonita

Gara-gara peristiwa itu, AKBP Ferli Hidayat pun dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Polres Malang. PSSI juga menjatuhkan sanksi terhadap Arema FC selaku tuan rumah. Tidak hanya itu, gelaran Liga 1 terpaksa harus dihentikan sementara. Penyidik Bareskrim Polri dan Polda Jatim juga menyidik dan sejumlah saksi, kebanyakan dari Kepolisian RI, diperiksa. 

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya tragedi yang memakan korban jiwa lebih dari seratus orang itu.

Halaman Selanjutnya
img_title