Sejahtera Berkat Sapi Perah
- Nur Faishal/Viva Jatim
Salah satunya dengan mengoptimalkan kegiatan vaksinasi PMK. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Indyah Aryani, mengatakan, secara nasional, vaksinasi PMK di Jatim saat ini sudah dinyatakan dalam kondisi membaik. "Kalau kemarin kita dalam kondisi wabah, sekarang dalam kondisi tertular," katanya saat meninjau program vaksinasi PMK di Koperasi SAE Pujon, Malang.
Dengan begitu, kata dia, status Jatim dalam hal penularan PMK pada sapi sudah menurun. "Kenapa menurun? Karena komitmen kita, termasuk komitmen pimpinan, Ibu Gubernur kita khususnya, komitmen kepala daerah di kabupaten/kota, juga komitmen dari dinas teknis yang menangani," tandas Indyah.
"Saat ini, vaksinasi [PMK] kita sudah hampir 6,8 juta [dosis], dari target kita 7,3 juta [dosis] untuk tahun 2023. Nah, ini merupakan vaksinasi terbanyak di Indonesia. Ini merupakan bagian dari keberhasilan Jawa Timur," ujar Indyah.
Dalam sehari, lanjut dia, vaksinasi PMK di Jatim mencapai 17 ribu dosis dan itu masih digas terus agar mencapai target 7,3 juta dosis pada tahun ini. "Vaksin ini merupakan satu-satunya cara untuk mengendalikan [virus PMK], selain kita juga lakukan pengobatan," kata Indyah.
Kegigihan Pemprov Jatim dalam menangani PMK dan pembangunan di bidang peternakan berbuah penghargaan. Ada empat penghargaaan diperoleh Jatim karena penanganan PMK. Yaitu Peringkat I Dinas Provinsi dengan Akseptor Inseminasi Buatan (IB) SIKOMANDAN Terbanyak Tahun 2023.
Kemudian Peringkat I Provinsi Pendukung Kegiatan Transfer Embrio Terbaik kategori wilayah Maju, Peringkat I Provinsi dengan Tingkat Vaksinasi PMK Terbaik Nasional, dan Harapan II Provinsi dengan Capaian Kinerja Terbaik Penandaan dan Pendataan Ternak.
Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani di Koperasi SAE Malang.
- Nur Faishal/Viva Jatim