Kisah Sukses Rizki Hamdani Ciptakan Sistem Pertanian Terpadu di Pesantren
- Dokumen pribadi Rizki Hamdani
Regenerasi Petani lewat Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM)
Berangkat dari kegelisahan tersebut, Rizki kemudian berpikir keras untuk melakukan regenerasi petani di kalangan milenial. Beberapa upaya yang ia lakukan untuk meyakinkan para pemuda agar mau bergelut di sektor pertanian, hasilnya belum begitu signifikan. Ia hanya mampu menjaring beberapa orang saja.
Hingga terlintas dalam benaknya untuk menyasar kalangan santri di pesantren. Sebab baginya, kalangan santri sangat mudah dirangkul, selain karena latar belakang kehidupannya di pesantren yang dekat dengan lingkungan, juga taat dan patuh terhadap perintah Kiai.
Rizki kemudian berkenalan dengan salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Fathul ‘Ulum Desa Puton, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, KH Habibul Amin. Kepada pengasuh, ia lantas menjelaskan misi besarnya di dalam meregenerasi petani. Serta mewujudkan kemandirian Pesantren melalui usaha sektor pertanian.
"Kiai bilang ke saya, ya udah Mas Rizki, untuk kegiatan enterpreneurnya sampean yang handle. Untuk agamanya saya yang handle. Akhirnya kita sepakat," kata Rizki menceritakan pertemuan pertamanya dengan Pengasuh Pondok Pesantren Fathul 'Ulum Jombang.
Di pesantren Rizki menanamkan satu keyakinan kepada para santri bahwa ketika lulus dari pesantren tidak masalah bila santri tidak menjadi ulama atau kiai. Justru yang menjadi masalah adalah ketika lulus dari pesantren santri tidak bisa berbuat apa-apa.
"Nah di situlah pentingnya lifeskill yang harus dimiliki oleh para santri. Kebetulan Pesantren Fathul 'Ulum ini basisnya salaf. Jadi tidak ada lembaga formalnya. Jadi santri memang harus digodok betul skillnya. Terutama di bidang pertanian. Karena untuk ukuran saat ini, untuk mencari kerja kan harus punya ijazah a b dan c, harus punya sertifikat ini dan itu. Sedangkan mereka santri salaf kan tak punya. Jadi harus betul-betul mengasah bakatnya," ungkap Rizki.