Film Dokumenter Eri Cahyadi Perankan Soekarno Masuk Nominasi FFI 2022

- IST/Doc.Viva Jatim
Jatim – Warga Kota Surabaya patut berbangga. Sebab, film berjudul "Koesno, Jati Diri Soekarno" masuk daftar nominasi film dokumenter pendek terbaik Festival Film Indonesia (FFI) Tahun 2022.
Terlebih, dalam film yang disutradarai Faizal Anwar tersebut, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi terlibat sebagai aktor yang memerankan sosok Presiden Pertama Republik RI, Soekarno.
Eri Cahyadi mengaku bersyukur dan bangga, film "Koesno, Jati Diri Soekarno" masuk daftar nominasi kategori film dokumenter pendek terbaik FFI 2022. Nantinya. akan dipilih satu film terbaik yang akan mendapatkan Piala Citra FFI.
"Alhamdulillah, ternyata film Koesno ini masuk daftar nominasi film pendek terbaik FFI 2022. Nanti dipilih lagi film yang mendapatkan Piala Citra," kata Eri, Minggu 23 Oktober 2022.
Dia memaparkan, bahwa hal yang membuatnya bangga adalah ketika film dokumenter "Koesno, Jati Diri Soekarno" berisi tentang pelurusan sejarah bangsa Indonesia. Dimana di dalam isi film itu bercerita tentang Bung Karno (Soekarno) yang lahir dan menempa pendidikan di Kota Surabaya.
"Sebenarnya yang membuat saya merasa bahagia dan bangga itu adalah ketika kita bisa menjelaskan sejarah. Karena yang dulu Presiden Soekarno (dikenal) lahir di Blitar, tapi ternyata dengan pembenaran sejarah ini maka kita ketahui semua bahwa Soekarno itu lahirnya di Kota Surabaya," jelas Eri.
Baca juga: Cikal Bakal Hari Santri, Eri Cahyadi Cerita Sejarah Resolusi Jihad
Menurut dia, sudah selayaknya sebagai anak bangsa meluruskan sejarah, seperti halnya melalui cerita pada film Koesno. Dia pun optimis, film dokumenter yang mengisahkan tentang kelahiran, kisah cinta, dan gagasan kebangsaan Bung Karno ini dapat menjadi yang terbaik dan merebut Piala Citra FFI.
"Semoga di Piala Citra FFI menjadi terbaik. Dengan apa, dengan meluruskan sejarah bangsa ini. Insyaallah optimis, karena yang diluruskan sejarah adalah orang atau presiden yang membawa pertama kali Indonesia Merdeka," kata Eri.
Di tempat terpisah, Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Kukuh Yudha Karnanta memandang, apabila dilihat dari segi konten atau isi, film "Koesno, Jati Diri Soekarno" bertujuan untuk mengklarifikasi atau mensosialisasikan bahwa Presiden Soekarno adalah Arek Suroboyo.
"Dalam pengertian dia (Soekarno) lahir di Surabaya, menempa pendidikan sebagai seorang negarawan itu juga di Surabaya. Dan memiliki keterkaitan erat dengan peristiwa sejarah di Surabaya," kata Kukuh.
Menurut dia, film "Koesno, Jati Diri Soekarno" sangat strategis sebagai media edukasi kepada masyarakat bahwa sebenarnya Presiden Pertama RI itu adalah Arek Suroboyo. "Jadi ini suatu medium yang sangat strategis dan sangat baik untuk mengedukasi publik," katanya.
Sedangkan dari bentuk film, Kukuh berpendapat, bahwa sangrai "Koesno, Jati Diri Soekarno" sendiri adalah dokudrama. Dimana film ini dalam bentuk dokumenter dan reka ulang peristiwa sejarah kelahiran Presiden Soekarno pada Tahun 1901 di Peneleh, Surabaya.
Baca juga: Tak Maksimal Layani Warga, 320 Pejabat Pemkot Surabaya Dirotasi!
"Saya sebagai kritikus film berpendapat, bahwa ini menarik, sangrai ini belum banyak digarap, terlebih di festival sekelas FFI. Ini suatu hal yang baru dan sangat penting, dalam arti dokudrama ternyata bisa kompetitif di FFI," kata dia.