Pengacara Sebut Haris Tersangka Tragedi Kanjuruhan akan Ditahan

Abdul Haris tersangka kasus Tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Taufiq Hidayat, kuasa hukum Abdul Haris, mengungkapkan bahwa penyidik akan menahan kliennya dalam kasus Tragedi Kanjuruhan pada Senin ini, 24 Oktober 2022. Haris yang merupakan Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Persebaya versus Arema FC di Stadion Kanjuruhan itu kini diperiksa di Gedung Ditreskrimum Polda Jatim di Surabaya.

Sah, Kontrak Shin Tae-yong Resmi Diperpanjang PSSI sampai 2027

“Untuk saat ini Pak Haris sudah terima dengan segala risiko dijadikan tersangka dan mungkin ditahan. Tapi untuk tuntutannya, saya kira sebagai pengacara tetap tidak terima dengan perkara yang dibebankan oleh satu pihak ini,” kata Taufiq di sela mendampingi Abdul Haris di Markas Polda Jatim di Surabaya.

Dia mengaku mengetahui secara pasti rencana penyidik yang akan menahan kliennya. Karena itu Taufiq mengaku bingung apa yang akan disampaikannya nanti kepada pihak keluarga Abdul Haris.

Dikalahkan Bali United 0-2, Persebaya Kembali Dipermalukan di GBT

“Saya ini posisi saya tahu Pak Haris mau ditahan, jadi saya agak-agak bingung untuk menyampaikan kepada keluarga, anak-anaknya, selama ini dipercayakan kepada kita walaupun beliau sudah siap dengan segala risiko,” tandas Taufiq.

Dia lantas menyampaikan tuntutannya kembali agar PSSI juga ikut bertanggungjawab atas Tragedi Kanjuruhan yang saat ini sudah memakan korban jiwa sebanyak 135 orang. “Seperti yang saya sampaikan dari awal, seharusnya Ketua PSSI itu bertanggung jawab secara moral dan secara hukum. Karena bola ini gak bisa terlaksana tanpa adanya  stakeholder,” ujar taufiq.

Bahan Petasan 1 Kg Hancurkan Rumah di Bangkalan, 1 Tewas 2 Luka-luka

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan berawal dari kekalahan yang diterima Arema F dari Persebaya Surabaya dalam laga kandang BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Setelah pertandingan selesai, banyak suporter Arema FC turun  ke lapangan, diduga meluapkan kekesalahan atas kekalahan tim jagoan mereka.

Petugas keamanan dari Polri dan TNI pun berupaya mengadang Aremania dan mengendalikan situasi. Entah bagaimana, petugas kemudian menembakkan gas air mata, termasuk ke tribun yang dipenuhi ribuan penonton yang tak ikut turun ke lapangan.

Halaman Selanjutnya
img_title