Pembuat Abon Tulungagung Kebanjiran Pesanan hingga 100 Kilogram

Proses pembuatan abon di Tulungagung
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Dua pasangan suami istri (pasutri) kebanjiran pesanan daging kurban yang diolah menjadi abon. Adalah Sarkamto (68) dan Mujiati (63) asal Dusun Krayan, Desa Sobontoro Kecamatan Boyolangu Kecamatan Tulungagung yang saat ini menerima pesanan 100 kilogram.

Berikut Susunan Persik Kediri vs PSB Biak Lanjutan Liga 1 2024/2025

Pagi-pagi sekali, pasutri tersebut sudah berkutat pada daging yang sudah bersih berada di lubang tumbuk. Sementara sang suami sudah siap dengan wajan penggorengan besar yang terisi daging berkilo-kilo.

Sarkamto sembari mengaduk penggorengan yang berisi daginh mulai menceritakan awal mula membuat abon. Dimana sampai sekarang banyak yang meminta untuk dibuatkan abon. 

Kata Pemerhati Anak soal Aspek Hukum Kasus Asusila Guru dan Siswa di Gorontalo

"Alhamdulillah lumayan banyak. Setiap kilogramnya ongkos 70 ribu dan ini sudah berjalan sejak 4 tahun," ujar Sarkamto, Jum'at, 21 Juni 2024.

Pria yang juga penjual daging di Pasar Ngemplak Tulungagung ini awalnya mencari cara agar dagangan yang tak laku berupa daging agar tidak merugi. Abonlah yang menjadi jawaban beliau agar daging hasil sisa jualan tetap berguna dan menguntungkan.

Sukses Periode Pertama, Relawan P2K Optimis Menangkan Dhito-Dewi

Bapak 3 anak ini mengatakan alasan banyaknya masyarakat yang ke rumahnya untuk meminta membuatkan abon karena selain mempunyai banyak daging kurban, juga  masyarakat menyukai abon.

"Termasuk juga bisa awet, serta anak-anak juga suka abon," terangnya.

Halaman Selanjutnya
img_title