Mengurangi Ego Antargenerasi dalam Pola Asuh untuk Atasi Luka Batin Gen Z

Tips Mendidik Anak di Era Milenial
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Dinamika perkembangan zaman begitu pesat. Hal ini juga mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak-anaknya. Terkadang, para orang tua belum menyadari bahwa masa-masa yang dihadapinya waktu kecil jauh berbeda dengan yang dialami anaknya. Sebab perubahan yang terjadi sangat cepat. 

Polemik Penggunaan Media Sosial pada Anak: antara Mendidik dan Senang-senang

Untuk itu, Praktisi Kesehatan Mental, Adjie Santosoputro, mewanti-wanti kepada orang tua untuk mengurangi ego antargenerasi dalam pola asuh. Menurutnya hal tersebut dapat meredam konflik antara orang tua dan anak, juga konflik antargenerasi.

Hal itu disampaikan saat mengisi acara Bincang Santai Festival Keluarga Indonesia bertajuk 'Healing Journey: Cara Gen Z Mengatasi Luka Batin', yang digelar oleh Satgas Gerakan Keluarga Maslahat NU di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu-Minggu, 1-2 Februari 2025. 

Tips Menjaga Hubungan yang Harmonis dengan Pasangan ala Psikolog Keluarga

“Untuk meredam konflik antargenerasi, kita perlu mewaspadai ego generasi. Generasi Z sering menganggap berbeda dengan generasi sebelumnya bahwa generasi tua itu kolot, sementara generasi tua menganggap generasi mereka lebih kuat dan lebih hebat. Ego antargenerasi ini menciptakan fragmentasi selama masing-masing generasi merasa lebih hebat,” tegasnya seperti dikutip dari VIVA, Selasa, 4 Februari 2025.

Lulusan Psikologi Universitas Gadjah Mada itu juga menegaskan bahwa selama ego antargenerasi itu terus berlanjut maka keakraban dalam pola asuh akan sulit terbentuk, sehingga penting bagi orang tua dan anak keluar dari ego antargenerasi. 

3 Syarat Wujudkan Koherensi di Struktural NU Menurut Gus Yahya

Adjie juga menjelaskan kecenderungan orang tua yang menerapkan pola pengasuhan masa kecilnya sendiri yang sebetulnya tidak sesuai dengan zaman anak-anaknya yang sudah berubah.

“Salah satu ketakutan manusia adalah perubahan, generasi orang tua tanpa sadar menganggap bahwa zaman sekarang tidak jauh berbeda dengan zaman dahulu padahal percepatan perubahan zaman luar biasa cepat,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title