Festival Balon Udara di Notorejo Tulungagung: Wadah Apresiasi Kreativitas Pemuda
- VIVA Jatim/Madchan Jazuli
Bahri menuturkan, biasanya tahun-tahun sebelumnya balon diterbangkan seperti di tempat-tempat blain. Sehingga ada imbauan dari pihak berwajib, lalu direspon baik dengan menginisiasi festival balon agar lebih kondusif dan aman.
"Kami juga berterima kasih karena sudah diwadahi. Balon dikasih tali untuk mengatur supaya tidak lepas," ulasnya.
Ditanya soal persiapan, ia mengaku bermacam-macam. Minimal untuk pembuatan balon untuk yang motif biasa hanya cukup sehari. Namun, apabila untuk motif yang lebih sulit bisa memakan waktu 10 hari.
"Tahun tahun kemarin kita memakai sudah sejak malam 21 puasa, itu hampir bisa dipastikan setiap malam itu orang kurang tidur. Untuk mengejar supaya tepat waktu," bebernya.
Ia mengatakan untuk kendala yang dihadapi soal waktu. Sebab biasanya menerbangkan tanpa kendali sekitar jam 6 sampai 6.30 WIB sudah dilepas. Namun saat ini momen ada waktu yang ditunggu, seperti pihak-pihak, tokoh-tokoh terkait yang masih harus ditunggu lebih dahulu.
"Kalau lebih dari jam 7 itu waktu menerbangkan anginnya semakin kencang," tambahnya.
Pengamatan VIVA Jatim, sempat ada yang terbakar dua balon, Bahri mengatakan seharusnya balon itu dilepaskan, karena tekanan api yang bawaan dibalon itu memberikan tekanan yang naik ditahan akhirnya tidak muat.