Tidak Hanya Orang Dewasa, Katarak juga Dapat Dialami Oleh Seorang Bayi

Anak beresiko idap katarak
Sumber :
  • Ceritakita

Jatim

Mengasah Kreativitas Anak dengan Bermain tanpa Gawai ala NUVO Family

 

 

Demi Terlihat Gaya, Dua Anak di Tuban Nekat Gasak Tiga iPhone

Katarak ternyata juga bisa terjadi pada anak. Umumnya katarak adalah suatu kondisi yang banyak dialami oleh lansia, namun sebenarnya gangguan kesehatan ini juga bisa dialami oleh bayi dan anak-anak. 

Katarak adalah suatu masalah kesehatan mata dan menjadi salah satu penyebab yang cukup signifikan dari penurunan kemampuan penglihatan dan kebutaan yang banyak dikenal oleh masyarakat.

Pengguna Gadget, Terapkan 6 Langkah untuk Jaga Kesehatan Mata

Sehingga penyakit tersebut bisa disebut juga sebagai kelainan yang ditandai dengan adanya kekeruhan pada lensa mata yang merupakan sebuah komponen pada mata dan fungsinya untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata. 

Sementara itu katarak pada bayi atau anak itu disebut dengan katarak kongenital yang dapat terjadi karena ada kelainan bawaan saat kehamilan.

Dikutip dari berbagai sumber, kondisi ini termasuk cacat sejak lahir yang umumnya terjadi karena adanya infeksi atau kelainan genetik. 

Meski begitu katarak pada anak di seluruh dunia bisa dikategorikan sebagai penyakit langka. Berdasarkan standar organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) rata-rata katarak menyerang empat dari 10.000 anak.

Sama halnya dengan katarak yang menyerang orang dewasa, gejala yang muncul pada katarak anak adalah keputihan pada bagian bawah mata (leukokoria).   

Selain itu beberapa ciri atau gejala lain diantaranya: 

1. Pupil mata tampak abu-abu  

2. Kurang responsif atau tidak tanggap terhdap benda yang bergerak di depan matanya 

3. Rewel ketika cahaya terang 

4. Gerakan mata yang tidak wajar 

Upaya penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan operasi katarak pada bayi, pemasangan lensa kontak, pemasangan lensa intraokular, serta penggunaan kacamata. 

Demikian tadi informasinya, semoga para orang tua bisa lebih memahami bahwa anak juga beresiko mengalami katarak. Maka semakin baik apabila kondisi tersebut dapat terdeteksi sejak dini.