Menengok Budi Daya Cabai Terpedas di Dunia Milik Warga Mojokerto

Warga Mojokerto budi daya cabai terpedas di dunia
Sumber :
  • Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Pria kelahiran Surabaya ini menjelaskan, biasanya yang mencari cabai Carolina adalah rumah makan atau restauran yang menyediakan menu makanan pedas.

Dua Kali Mangkir, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi Gegera Korupsi DD Rp360 Juta

"Yang beli rutin ke saya ada dari Surabaya. Itu restauran," tandasnya.

Berbeda dengan Carolina Reaper, Cabai Bhut Jokolia harganya masih kompetitif dengan cabai lokal. Untuk sementara ini Yayan belum menawarkan apalagi menjual bebas. Namun, ia berencana akan menjualnya dengan harga yang bersaing apabila harga cabai lokal naik.

Temui Petani di Lamongan, Mentan Dicurhati Gabah Murah Hingga Pupuk Langka

Misalnya, harga cabai lokal tembus Rp80 ribu perkilogram, Yayan akan menjual cabai Bhut Jokolia Rp85 ribu perkilogram.

Tak hanya budi daya, ia juga telah menyiapkan produk makanan berbahan dasar cabai Caroline. Diantara bubuk cabai, kentang pedas, dan kacang pedas. Sejauh ini dirinya masuh menyiapkan alat untuk produksi masal dan legalitas perizinan.

Ambulans Angkut 8 Penumpang Alami Kecelakaan di Tulungagung, 3 Luka-luka

"Kita sedang mengurus sertifikat halal MUI. Contoh produk dan kemasannya sudah ada," pungkasnya.

Selain Cabai, Yayan juga membudidaya buah dari surga yakni buah Tin. Buah Tin juga ditanam dengan sistem hidroponik dan green house. Apabila tertarik dan ingin mengintip tempat budidaya milik Yayan, bisa menghubungi nomor ini, 0813 39052242 (Yayan).