Kualitas Air Jolotundo Diklaim Terbaik setelah Zamzam, Benarkah?

Ilustrasi mata air.
Sumber :
  • Viva.co.id

Jatim – Selain memiliki nilai sejarah yang tinggi, tak diragukan lagi bahwa kualitas air Zamzam yang berada di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, merupakan yang terbaik di dunia. Selain di sana, ada juga sumber mata air di penjuru dunia lain yang diklaim juga terbaik setelah Zamzam. Di antaranya mata air Jolotundo di lereng Gunung Penanggungan,  Kabupaten Mojokerto.

Kebakaran Gunung Penanggungan Mojokerto Padam, 80 Hektare Lahan Hangus

Dikutip dari VIVA, Rabu, 28 September 2022, Jolotundo adalah situs bersejarah dengan panjang berukuran 16,85 meter, leber 13,52 meter, dengan kedalaman 5,20 meter. Jolotundo dijadikan pertirtaan yang terbuat dari batu andesit yang kemudian dipahat dengan sangat halus. 

Timesindonesia melaporkan, konon kualitas air di Jolotundo terbaik nomor dua di dunia setelah air Zamzam yang ada di Mekah, Arab Saudi. Soal itu terungkap dari hasil penelitian seorang arkeolog Belanda pada tahun 1991.

Kebakaran Gunung Penanggungan Mojokerto Hanguskan Puluhan Hektare Lahan

Peneliti menguji kualitas air Jolotundo selama tiga kali. Yaitu pada tahun 1985 oleh BP3 Trowulan, oleh arkeolog Belanda pada tahun 1991, dan pada oleh IDI pusat pada tahun 1994. Hasilnya, kandungan air mineral situs petirtaan Jolotundo yang sangat tinggi. Temuan lainnya, ir di Jolotundo pun diketahui tidak pernah mengalami kekeringan atau kemarau. 

Air di sini juga dipercaya dapat membuat awet muda hingga menyembuhkan penyakit. Banyak pengunjung yang datang ke Jolotundo hanya sekadar untuk berendam dan mengambil airnya yang dipercaya memiliki banyak khasiat. Menariknya, sumber air di Jolotundo juga bisa dibawa pulang para pengunjung.

131 Pesonel Gabungan Diterjunkan Atasi Kebakaran Gunung Penanggungan

"Dulu sempat gak percaya airnya bisa menyembuhkan penyakit. Tapi saat mengetahui anak saya masih kecil berenang di kolam dalam keadaan lagi batuk dan flu, lalu gak sengaja terpleset tenggelam, saya kira batuk pileknya akan lebih parah karena meminum air kolam. Eh, pas pulang, malamnya langsung sembuh dan gak pilek lagi," katanya.

Untuk diketahui, Jolotundo merupakan sebuah candi yang dibangun sebagai tempat semedi Raja Udayana sekaligus sebagai bentuk syukur atas kelahiran anaknya, Airlangga, pada 899 Saka. Candi ini juga merupakan sebuah bangunan petirtaan yang diperuntukkan bagi Raja Airlangga setelah dinobatkan menjadi Raja Sumedang Kahuripan. 

Halaman Selanjutnya
img_title