Bareng Kemenparekraf, ESB Sokong Digitalisasi UMKM agar Untung

Kegiatan Kemenparekraf bareng ESB terkait program Kenarok di Surabaya.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – PT Esensi Solusi Buana (ESB) berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam hal edukasi literasi keuangan dan digitalisasi bagi pelaku UMKM, khususnya pengusaha pemula di bisnis kuliner. Dengan sokongan itu, diharapkan pelaku UMKM lebih mudah meraup keuntungan dan tumbuh dengan cepat.

Dukung Produk UMKM Jatim Tembus Pasar Internasional, Khofifah Dampingi Wapres Gibran Sambangi Produsen Kendang Jimbe Bli

ESB adalah perusahaan teknologi untuk food and beverage. Pada program ini, perusahaan tersebut menyediakan software terintegrasi yang dirancang khusus untuk restoran, cloud kitchen, hingga warung makan. 

“Saat ini kami berfokus ke industri kuliner,” kata VP Partnership & Government Relations ESB Yang Hira Idris saat menghadiri kegiatan Road To Kenarok Kemenparekraf di Surabaya, Sabtu, 11 November 2023.

Bu Rudy Dorong UMKM di Jawa Timur Terus Maju

Hal itu klop dengan program Kemenparekraf bernama Kenarok. “[Kenarok] semacam progam rantai pasok untuk membantu kemitraan dalam sisi supplier dan bahan baku untuk diteruskan UMKM dibawah binaan Kemenparekraf dan Dinas Pariwisata di seluruh daerah,” ungkap Hira.

Dia menuturkan, ESB memiliki teknologi software yang terintegrasi khusus untuk operasional bisnis kuliner. Teknologi ini dapat meningkatkan laba bisnis kuliner melalui efisiensi waktu, biaya, serta layanan yang efektif untuk para pengguna ekosistem ESB.

Pertama di Jatim, 39 Peserta Semarakkan Festival Balon Udara di Tulungagung

“Sistem ESB membantu ujung ke ujung. Mulai order online, aplikasi kasir, sampai rantai pasok. Nantinya akan dikolektifkan di e-katalog sehingga UMKM mencapai pasar lebih luas,” ujar Hira.

Dalam hal ini, ESB memberikan edukasi terkait perencanaan bisnis dan manajemen keuangan.  Selain itu memahami peranan dan adopsi teknologi dalam mengembangkan bisnis untuk menjaga profitabilitas. Agar para UMKM dapat menjaga usahanya untuk tetap sustain dan berkembang.

Dia menilai, ada peningkatan literasi keuangan bagi pelaku bisnis terutama UMKM di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. hal itu ditandadi dengan penggunaan Qris, lalu masuk ke penggunaan aplikasi kasir tentang kontrol terhadap penjualan, data dan analisis pada aplikasi tersebut dapat membantu mengembangkan cabang dan produksi.

Di Kemenparekraf, ESB juga bekerjasama dengan Deputi Bidang Investasi dan Industri berkaitan dengan Indonesia Spice Up The World (ISUTW) yang mana masuk supliyer bahan baku dapat didistribusikan kepada industri maupun UMKM binaan Ekraf.

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani menyampaikan, kegiatan yang digelar di Kota Pahlawan itu bertujuan sebagai rantai pasok mengenai suply chain dari produk ekonomi kreatif agar bisa masuk ke industri pariwisata. 

“Banyak produk tapi kita tidak punya mekanisme upakilling, karena beberapa hotel bintang empat dan lima yang punya standart tertentu. Kita harapkan program ini bisa menaikan kualitas standart produk ekonomi kreatif kita. Kita tahu ada barang bagus tapi kuantitinya tidak bisa. Nah, ini perlu kita atur dan bisa masuk ke indutri pariwisata sehingga bisa banyak terserap,” ungkapnya.

Rizki menerangkan, program Kenarok ini telah menyasar 10 kota mulai dari Batam, Bandung, Bali, Balikpapan, Yogyakarta dan Lombok. Kemenparekraf turut bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan pemerintah daerah terkait UMKM binaan.

Terkait kegiatan peningkatan usaha bagi UMKM di Jawa Timur, Dinkop UKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomariah, mengungkapkan bahwa hal itu merupaka suatu wujud sinergi yang luar biasa. Program Kenarok sendiri menurutnya selaras dengan Dinkop UKM Jatim dalam memberikan pelatihan terkait digitalisasi dan keuangan kepada UMKM di Jatim.