Kasus Penembakan di Sampang Terungkap, Ini Alasan Pelaku Tembak Korban

Polda Jatim tunjukkan barang bukti kasus penembakan di Sampang
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

"AR menerima imbalan Rp 50 juta dari W untuk mengeksekusi korban dengan menggunakan senjata api jenis revolver berkaliber 38 milimeter," lanjut Totok.

Pemkot Surabaya Gandeng Kampus NU Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis

Para pelaku digelandang petugas kepolisian.

Photo :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Sebelum menembak Muarah, AR lebih dulu melakukan survei lokasi. Ia tak sendiri, AR mengajak rekannya HH (31) juga asal Pandaan. Kata Totok, HH dalam kasus ini menerima bayaran masing-masing Rp 5 juta dari W dan Rp 5 juta dari AR.

15 Ribu Porsi Makanan Disuguhkan Pemkab Kediri di Nglencer Ning Pendopo

"Yang bersangkutan [HH] ini sebagai joki, atau yang menyetir kendaraan Nmax pada saat melakukan penembakan. Dan juga diajak [AR] melakukan survei enam hari sebelum penembakan," ucapnya.

Setelah rencana disusun dengan rapi, HH dan AR kemudian mengeksekusi korban. Tepat pukul 10.00 WIB, Jumat 22 Desember 2023. AR menembak Muarah saat sedang nongkrong bersama warga di depan toko Desa Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura.

Polri Rekrut Penyandang Disabilitas Jadi Bintara, di Polda Jatim 3 Orang

Dua peluru tajam dimuntahkan dari senjata api yang dipegang AR, hingga mengenai bagian punggung dan perut Muarah. Seketika itu tokoh masyarakat sekaligus relawan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo-Gibran ini tumbang.

Mengetahui tembakannya mengenai sasaran, HH dan AR yang mengenakan baju serba hitam berpenutup wajah itu langsung kabur mengendarai NMax menuju rumah W lalu kabur ke Pasuruan.

Halaman Selanjutnya
img_title