Gus Kikin Ungkap Hubungan dengan Kiai Marzuki Mustamar Usai Terima SK Pj Ketua PWNU Jatim

Gus Kikin usai menerima SK Pj Ketua PWNU Jatim di Surabaya
Sumber :
  • Nur Faisal/ Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim- Pj Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengaku tetap menjalin hubungan yang baik dengan KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim yang dicopot oleh PBNU.

3 Syarat Wujudkan Koherensi di Struktural NU Menurut Gus Yahya

"Saya sudah lama hubungan baik dengan Gus Mustamar," kata Gus Kikin usai acara penyerahan SK dari PBNU di kantor PWNU Jatim di Surabaya, Senin, 15 Januari 2024.

Gus Kikin mengaku jika dirinya menjadi Pj merupakan tugas dari PBNU.

Harlah Ke-102, Rais Aam PBNU Ajak Teladani Perjuangan Pendiri dalam Berkhidmat

“Saya cuma dikirimkan, ditugaskan (oleh PBNU). Ini nanti konsolidasikan semuanya. Saya kan dulu pernah di sini (di PWNU Jatim). Ini kan kawan semua sebetulnya,” kata Gus Kikin.

Ditanya soal intruksi dan pesan dari PBNU, Gus Kikin mengungkapkan jika dirinya hanya diberikan tugas konsolidasi. Ditanya soal Pilpres 2024, Gus Kikin belum memberikan kepastian. 

Tak Bisa Pakai Zakat, PBNU Sarankan Gunakan Infaq dan Sedekah Saja untuk MBG

“Nah saya cuman dikirimkan ditugaskan nanti konsolidasikan semuanya. Itu aja dari PB. Monggo, nanti mengenai hal-hal yang lain tanya dengan PB,” katanya.  

“Tidak-tidak. Tidak ada. Ini konsolidasi, yang penting konsolidasi. Nanti soal itu,” tambahnya.  

Sementara Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan jika pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar murni karena alasan organisatoris. Bahkan, hal semacam ini juga sudah pernah dilakukan sebelumnya.

“Ini sudah dijelaskan berkali-kali bahwa alasannya organisatoris, internal. Ini bukan yang pertama kali, sudah pernah dilakukan. Bukan hanya di tingkat PW,” tegasnya.

Gus Yahya menambahkan, dirinya mempersilahkan jika ada pihak yang menghubungkan pemberhentian Kiai Marzuki ini ada kaitannya dengan masalah lain, seperti politik misalnya. Namun yang pasti, lanjut dia, bahwa pemberhentian ini memang murni masalah internal organisasi. 

“Yang jelas ini masalahnya organisatoris internal, dan tidak perlu dibesar-besarkan,” tandasnya.