Hendak Bentrok, Puluhan Pesilat dari 3 Perguruan Diamankan Polisi di Mojokerto

Puluhan pesilat diamankan polisi di Mojokerto
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA JatimPolres Mojokerto mengamankan puluhan pesilat dari tiga perguruan yang diduga hendak bentrok. Pengamanan itu merupakan bagian dari upaya untuk memastikan keamanan dan ketertiban.

Livoli 2024: Petrokimia Tekuk TNI AL, Bank Jatim Menang Tipis Atas TNI AU

“41 pesilat terdiri dari Pagar Nusa, Kera Sakti, dan PSHW. Mayoritas Pagar Nusa dan Kera Sakti,” Kasat Sampta Polres Mojokerto, AKP Cendy Bastian kepada wartawan, Selasa, 16 Januari 2024.

Mereka berasal dari Kota/Kabupaten Mojokerto, Jombang, Nganjuk , Kediri, Sidoarjo, dan Bojonegoro. Ironisnya, 15 pesilat di antaranya masih dibawah umur.

Operasi Astra Cita 18 Hari, Polres Gresik Amankan 22 Tersangka Judol dan Narkoba

Diketahui, Polres Mojokerto melakukan operasi gabungan bersama Polsek Jajaran Polres Mojokerto pada Senin, 15 Januari 2024 malam. Sebab, terdapat seruan untuk hitamkan Mojokerto di Polsek Jetis wilayah Hukum Polres Mojokerto Kota. Oleh karena itu, kepolisian melakukan penyekatan di akses masuk Kota Mojokerto dan perbatasan Mojokerto - Sidoarjo serta Mojokerto - Jombang.

Cendy menyebut, 41 pesilat diamankan setelah menerima informasi terkait adanya konvoi pesilat dari luar kota yang akan masuk Mojokerto. Langkah tegas itu diambil untuk mencegah potensi kerusuhan atau tindakan kriminal yang dapat mengancam keselamatan para silat apabila saling bertemu saat konvoi dan masyarakat sekitar. Bahkan, disinyalir akan terjadi bentrokan antar perguruan.

Mengenal Treatment Laser Berbasis Kolagen, Ini Manfaatnya

Petugas mendapati sejumlah warga perguruan Pagar Nusa konvoi di Jalan Bypass masuk wilayah Kenanten, Kecamatan Puri pada Selasa, 16 Januari 2024 sekitar pukul 01.00 WIB. Menurut Cendy, ketika itu mereka sedang menunggu rombongan dari perguruan lain. Di situ, petugas juga mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa mereka telah melakukan pelemparan dengan menggunakan batu.

“Mereka menunggu di Kenanten terus mereka konvoi. Ada masyarakat yang dilempari dan lapor ke kita. Lalu kita sisir,“ katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title