Oknum TNI di Surabaya Diduga Perkosa Siswi SMK, Modus Minta Antar ke Bank

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono
Sumber :
  • Mokhamad Dofir / Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Siswi kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Surabaya berinisial AA (16) diduga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oknum prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Modus pelaku sebelum memerkosa, berpura-pura minta diantarkan ke bank dengan alasan tak tahu jalan.

Tiga Kodim di Surabaya Resmi Bersatu menjadi Kodim 0830/Surabaya

Ayah korban, LSA (57) menceritakan kepada awak media bagaimana peristiwa itu terjadi. Di tengah jam belajar mengajar di sekolah, siswi asal Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya itu pamit kepada gurunya hendak mengambil beasiswa Pemuda Tangguh di Bank Jatim.

AA tidak sendiri, ia rencana bersama temannya, namun mereka tidak meninggalkan kelas di waktu bersamaan sehingga janjian bertemu di kawasan Monumen Kapal Selam, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng. Saat menanti kedatangan temannya itu, datanglah pelaku. Di sana mereka lalu berkenalan.

Polda Jatim Ungkap Jaringan Curanmor Lintas Kota, Amankan 142 Tersangka

"Dia berangkat dulu, sama temannya, ditunggu di Monkasel. Nah sembari nunggu temannya, kenalan dengan pelaku. Pelaku bilang minta tolong antar ke bank, karena dia bukan orang sini," kata LSA, Senin 22 Januari 2024.

AA kemudian bersedia mengantarkan pelaku ke bank yang dimaksud. Pelaku lantas membonceng korban menggunakan motor Honda Scoopy yang dikendarainya. Di tengah perjalanan, pelaku mampir ke sebuah minimarket lalu ke bank.

Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Lamongan, Pelaku Peragakan 12 Adegan

LSA bilang, saat diajak ke minimarket itu, putrinya sudah merasa janggal dengan kelakuan pelaku yang sempat merangkulnya.

Setelah itu, sekitar pukul 09.00 WIB, korban diajak ke sebuah hotel di Jalan Pasar Kembang, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.

"Dia [pelaku] sudah menginap sebelumnya di hotel itu," lanjut LSA.

Ternyata di hotel itu, AA dirudapaksa oleh pelaku. Oknum prajurit TNI itu tiba-tiba mendekap tubuh mungil korban hingga tidak bisa memberontak. Tangannya dipiting.

Korban mencari cara agar bisa keluar dari hotel tersebut. AA bilang ke pelaku jika ada tugas sekolah yang harus segera diselesaikan.

"Ditunjukkan tugas itu [ke pelaku], akhirnya percaya. Anak saya bisa keluar," tandasnya.

Begitu berhasil meloloskan diri, korban segera menghubungi pihak hotel agar dipesankan ojek online. Saat di perjalanan korban tak henti-henti menangis dan mengaku kepada pengemudi ojek bahwa ia telah diperkosa.

Pengemudi ojek itu lantas membawanya ke pos polisi yang ada di pertigaan Jalan Pasar Kembang-Jalan Arjuno, Kota Surabaya dan bertemu dengan anggota Satuan Polisi Pamong Praja di sekitar pos. Selanjutnya anggota Satuan Polisi Pamong Praja tersebut membawa korban ke Kepolisian Sektor Sawahan.

Sesampainya di kantor polisi, sang ayah mendapat kabar kalau anaknya mengalami pendarahan pada bagian alat vital karena diperkosa.

"Anaknya masih pendarahan. Luka di alat vital. Katanya dipiting, orangnya berbadan besar," ucap LSA.

10 orang petugas kepolisian selanjutnya mendatangi hotel tersebut untuk menangkap pemerkosa korban. Usai diamankan, pelaku kemudian digelandang menuju kantor polisi untuk diperiksa.

Dalam pemeriksaan itu, pelaku diketahui merupakan oknum prajurit TNI sehingga penanganan kasus diserahkan kepada Polisi Militer. Pelaku akhirnya dijemput petugas menggunakan mobil Honda Mobilio putih.

Sedangkan korban mendapat penanganan medis di Kepolisian Sektor Sawahan. Kemudian dibawa anggota ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya untuk menjalani visum.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi, Hendro Sukmono, ketika dikonfirmasi seputar kasus tersebut, tak menjelaskan secara rinci. Namun ia menegaskan bahwa perkara saat ini sudah ditangani oleh pihak TNI.

"Sudah ditangani POM TNI," singkat Hendro ditemui setelah jumpa pers, di Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya.