Nasib Guru Memprihatinkan, PKB Jatim: P3K Pendidikan Harus Prioritas

Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah.
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anik Maslachah mendorong pemerintah agar penambahan proses rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) dikhususkan untuk tenaga pendidik atau guru

Santai Hadapi Pilgub Jatim 2024, PKB Tegaskan Fokus dulu Perkara Pilpres di MK

Sebab, banyak guru-guru di Indonesia, khususnya di Jatim, masih berada diambang ketidakmakmuran. Padahal, posisi seorang guru menjadi ujung tombak pemupukan Sumber Daya Manusia (SDM). 

Sekretaris DPW PKB Jatim itu menjelaskan, SDM yang terbiayai oleh negara dalam bentuk PNS dan PPPK sangat tinggi. Untuk tahun 2022, Pemprov Jatim akan mengelar P3K dengan total 3.811 formasi. Rinciannya, tenaga guru 2.450 formasi, tenaga kesehatan 919 formasi dan tenaga teknis 442 formasi. 

Demokrat Jatim Pertahankan Kursi Pimpinan DPRD, Pengamat Ungkap Kerja Keras Emil

Dengan adanya rekrutmen P3K ini lanjut Anik, ia sangat setuju dengan harapan hanya dikhususkan untuk guru. "Karena tenaga PNS kita basah, ditambah lagi P3K besar. Kita setuju ada penambahan P3K tapi khusus guru," kata Anik, Sabtu, 12 November 2022. 

Menurut Anik, kesejahteraan guru masih harus dipikirkan betul oleh negara. Saat ini, banyak kejomplangan yang terjadi di lingkungan guru. Salah satu contohnya pencairan tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk guru yang tidak direalisasikan setiap bulan. 

Gus Fawait Disumbang Hewan Ternak untuk Maju di Pilkada Jember

Belum lagi persyaratan sertifikasi harus memenuhi 24 jam pelajaran dalam satu minggu. "Banyak guru yang masa megabdinya diatas 20 tahun, tapi karena mata pelajarannya satu jam dua jam, tidak mungkin akan sampai 24 jam. Ini perlu direview oleh pemerintah pusat," tandasnya. 

Ia mengaku sangat prihatin melihat kondisi kesejahteraan guru, sehingga permasalahan yang ada akan ditindak lanjuti ke DPR RI. "Kami akan mengkomunikasikan ke pimpinan komisi XI yang membidangi pendidikan, janganlah ada diskriminasi ke dunia pendidikan," tegas Anik.