PKB Jatim Tegaskan Tak Pernah Tinggalkan NU, Sebut Gus Ipul Pahlawan Kesiangan

Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah.
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Sekjend PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan dirinya menjadi makelar politik sepanjang gelaran Pilpres 2024. Statusnya sebagai Sekjend PBNU kerap kali membawa kegaduhan di masyarakat, terutama sikapnya yang sering kali membawa nahdliyin dalam ruang politik praktis.

DPRD Jatim Dorong Pemprov Lepas Ketergantungan Dana Transfer Pusat, Maksimalkan Potensi Daerah

Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur Anik Maslachah juga angkat suara soal pernyataan Gus Ipul yang mengajak PKB kembali ke pangkuan NU. Baginya, komentar Gus Ipul adalah keliru besar. 

Pasalnya, PKB tetap selaras dengan orientasi yang telah digariskan NU, termasuk menjaga ajaran ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) dan tidak pernah meninggalkannya."Memangnya kapan PKB pernah meninggalkan NU?," kata Anik, Senin 19 Februari 2024. 

Situasi Sudah Kondusif, Bupati Kediri Cabut Jam Malam bagi Pelajar

Baginya, komentar Gus Ipul itu seperti kehadiran pahlawan di siang bolong. Sebab, dirinya tidak pernah belajar dari sejarah panjang yang sudah dilakukan PKB pada NU. "Bagi kami, khidmah pada NU menjadi bagian wajib, tanpa diminta pun kader PKB hadir dalam segal hal yang menjadi kebutuhan untuk eksistensi Islam ahlussunah waljamaah melalui NU," tegasnya. 

Wakil Ketua DPRD Jatim ini menegaskan, PKB adalah partai yang membuka ruang lebar bagi kader NU yang ingin berkreasi melalui jalur politik. Oleh karenanya, ia menganggap ajakan kembali ke NU oleh Gus Ipul jika diarahkan ke PKB adalah salah alamat. 

Mau Pinjam Mobil Dinas Pimpinan DPRD Gresik yang Baru, Hubungi Nomor Ini

Selama ini, lanjutnya, PKB berjuang di jalur politik demi merealisasikan aspirasi-aspirasi NU. Ini sudah menjadi kewajiban kader PKB agar selalu membersamai warga NU. "Kalau Gus Ipul ngajak PKB kembali ke pangkuan NU, itu namanya pahlawan kesiangan," ujarnya. 

"Di PKB itu diisi oleh kader-kader NU. Termasuk kami sendiri, tanpa diminta kami pasti ada untuk NU. Buktinya saja hampir tiap tahun aspirasi anggota FPKB di Jatim rata rata Rp300 miliar kepada NU dan banomnya.  Baik untuk NU, banom maupun aset-aset NU, seperti sekolah, rumah sakit dan lain-lain," tuturnya. 

Anik menegaskan bahwa PKB tidak pernah berkhianat pada NU. Demikian juga  PKB tidak pernah memusuhi NU. "Lah wong kita ada ini juga karena NU, sebab NU yang melahirkan PKB," lanjutnya. 

Ia menjelaskan bahwa PKB akan berkhidmat kepada NU secara organisasi. Namun tidak kepada oknum yang memanfaatkan NU untuk kepentingan pribadinya. "Khidmah kami adalah kepada jam’iyah bukan pada personal. Banyak kantor-kantor milik PKB yang dihibahkan pada NU. PKB punya hak menempati, tapi kepemilikan adalah NU termasuk di Sidoarjo sendiri,"katanya. 

Lebih dari itu, politisi yang mengawali karirnya di Ikatan Pelajar Perempuan Nahdlatul Ulama (IPPNU) membocorkan bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Imin sangat keras kepada kadernya yang pelit dan tidak melaksanakan aspirasi NU. Bahkan sering menyampaikan pesan bahwa PKB harus bisa merawat kader NU di akar rumput. 

"Ketum selama ini paling killer terhadap kadernya yang pelit dan tidak perhatian pada NU. Sering disampaikan kepada kami 'untuk apa PKB besar kalau tidak bisa ngeramut NU," pungkasnya.