Ribuan Warga Terdampak Banjir, Pemkab Mojokerto Dirikan Dapur Umum
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Makanan tersebut disalurkan setiap pagi, siang dan malam. Kurang lebih sebanyak 5000 porsi nasi bungkus yang disiapkan dalam tiga waktu yang berbeda.
Yoi menyampaikan, selain nasi bungkus, Pemkab Mojokerto juga menyalurkan kebutuhan lainnya seperti pampers bayi, minyak kayu putih, selimut, aie bersih dari PDAM, mie instan. Kemudian ada pula bantuan 100 paket sembako dari Pemprov Jatim.
“Bupati membantu beras per kk 10 kg karena bagaimana pun juga banyak beras milik masyarakat tidak bisa dipakai. Kalau dapur umum kita ini untuk distribrusi makanan siap saji sesuai dengan permintaan masing-masing per kecamatan,“ ungkapnya.
Disampang itu, tempat pengusingan untuk warga terdampak pun turut disiapkan. Diantara di Masjid sekolah, dan Masjid. Namun, ia mengaku banyak warga yang memilih bertahan di tepi jalan dengan tenda darurat. Ia menyebut, ada warga yang enggan dievakuasi ke tempat yang lebih aman karena ingin menjaga harta bendanya.
“Tempat pemgungsian di Balai Desa Ngerame, masjid, warung dan sepanjang jalan sungai sadar. (Yang mengungsi ditepi jalan) Sudah kita arahkan , sudah kita siapakan personel dan perahu untuk menbantu evakuasi tetapi mereka tidak mau dengan alasan menjaga harga benda,” ungkap Yoi.
Banjir akibat tanggul Sungai Sadar ini juga berimbas terhadap puluhan haktaere (Ha)lahan pertanian warga. Sekertaris Daerah (Sekda) Kanupaten Mojokerto Teguh Gunarko menyebut, sedikitnya 91 Ha lahan persawahan di Desa Kebondalem dan Desa Kedunggempol terendam banjir.
“Kebondalem ada 2 tanggul jebol yang berdampak kelahan 10 haktere persawahan. Sedangkan di Kedung Gempol 81 haktare,” katanya.