Pj Gubernur Adhy Gelar Tradisi Megengan, Ajak Saling Memaafkan Jelang Ramadhan

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menggelar tradisi Megengan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (8/3) malam.
Sumber :
  • Nur Faishal/Dok.Humas Pemprov Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menggelar tradisi Megengan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat 8 Maret 2024 malam. Acara ini digelar bertujuan menjaga sekaligus merawat tradisi yang sudah ada sejak dahulu.

Raperda APBD 2025 Disetujui Jadi Perda, Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas

"Bulan Ramadhan segera tiba, karenanya untuk menjaga tradisi yang sudah ada sejak dulu, maka malam ini kita menggelar megengan," ujarnya saat sambutan.

Tradisi Megengan, kata Pj. Gubernur Adhy, lazim dilakukan masyarakat Jawa di akhir Bulan Sya'ban untuk menyambut datangnya Bulan Ramadhan. Tradisi ini juga identik dengan salah satu jajanan tradisional yaitu kue apem.

Jelang Pilkada, Adhy Karyono Minta Tokoh Lintas Agama Ajak Umat Jaga Persatuan Bangsa

"Apem sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu afuwwun yang artinya maaf, sehingga menjelang Ramadan ini kita diharapkan bisa saling memaafkan," katanya.

Selain itu, Pj. Gubernur Adhy juga menyampaikan arti Megengan dalam Bahasa Jawa yakni  menahan. Oleh sebab itu ia berharap melalui tradisi ini mampu menjadi pengingat bagi semua agar dapat menahan berbagai godaan yang datang saat menjalankan ibadah puasa nanti. 

Tiga Desa Wisata Jatim Borong Gelar di ADWI 2024

"Kita harus bersiap diri menyambut Bulan Ramadan, semoga kita bisa menahan dari segala godaan di bulan puasa, mudah-mudahan kita dijauhkan dari segala bentuk perbuatan yang bisa menggugurkan ibadah puasa," tuturnya.

Lebih lanjut, ketika Megengan juga digelar Khatmil Qur'an serta berkirim doa untuk sanak keluarga yang telah meninggal dunia. Banyak di antara umat muslim yang melakukan ziarah kubur ke makam saudara dan keluarga yang telah berpulang sebagai bagian dari tradisi ini.

Halaman Selanjutnya
img_title