Derai Hujan Tak Surutkan Ratusan Warga Trenggalek Nyekar Bareng Jelang Ramadan

Nyekar Bareng di TPU Desa Karanganom, Trenggalek
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Viva Jatim

"Sehingga masyarakat bisa lebih banyak lagi yang ikut berpartisipasi. Semoga nanti istilahnya untuk acaranya juga semakin lancar lagi," beber Rudi.

Mas Ipin di Festival Pengendalian Lingkungan KLHK: Ekologi-Ekonomi Beriringan

Sementara Ketua NU Desa Karanganom, Mochamad Kamali menjelaskan bahwa berziarah dicontohkan oleh Hadlratussyaikh KH Hasyim Asy'ari hingga Rasulullah SAW sebagai kesunahan. Terlebih ketika di dalamnya diisi dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an.

"Rasulullah memberikan ajaran kesunahan ziarah kubur, mengamalkan untuk mendoakan orang-orang yang sudah mendahului kita," jelas Mochamad Kamali.

FL2SN Trenggalek 2024 Resmi Dibuka, Mas Syah: Upaya Cari Bibit Berprestasi

Kamali tak menyangka melihat antusiasme masyarakat yang hadir dan mendukung acara ini cukup banyak. Mengingat baru pertama kali dan cuaca hujan gerimis.

"Kalau 300 yang hadir ke tempat pemakaman umum lebih. Harapannya mudah-mudahan kegiatan ini dapat diteruskan oleh para penerus kita untuk meneruskan Sunnah Rasulullah dan ulama ulama kita," tambahannya.

Momen Banser di Trenggalek Periksa Kesehatan Puluhan Emak-emak

Disinggung latar belakang 'Nyekar Bareng', dirinya menuturkan bahwa fenomena di masyarakat awam saat ke kuburan hanya menabur bunga. Tidak membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an atau lainnya untuk mendoakan para leluhur.

"Ini sangat membantu mendapat pelajaran atau pendidikan. Termasuk kepada anak-anak sebagai tarbiyah secara langsung," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
img_title