Kaderisasi hingga Ancaman Krisis Global Jadi Atensi Muspimnas PB PMII

Suasana Muspimnas PMII di UIN Satu Tulungagung
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Jatim – Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas). Kegiatan tersebut dipusatkan di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN Satu) Tulungagung, pada 17-24 November 2022 mendatang.

Sejumlah hal akan dibahas dalam forum tertinggi kedua setelah Kongres tersebut. Termasuk kaitannya dengan kaderisasi hingga ancaman krisis global. Muspimnas PMII kali ini mengusung ‘Transformasi Organisasi, Membangun Peradaban Nusantara Baru’.

Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri mengajak para kadernya untuk bisa beradu gagasan. Sebab Muspimnas ini akan menghasilkan peraturan-peraturan Organisasi yang menjadi turunan dari AD-ART. Ada sebagian yang ditambahkan, disesuaikan dan ada yang dikurangi.

"Yang nanti akan kita bahas utamanya adalah kaderisasi dan penataan organisasi," kata Gus Abe, sapaan akrabnya, Kamis 17 November 2022.

Alumnus Magister Development and Governance, Institute of Political Science University of Duisburg-Essen, Germany 2017 ini mengaku, pada tahun ini Indonesia akan menghadapi diantaranya adalah revolusi industri.

Selain itu juga tantangan ancaman krisis pangan, ancaman perdamaian dunia, perubahan iklim hingga bonus demografi. Menurut Gus Abe, percepatan harus disikapi sebab situasi yang jauh berbeda dengan PMII pada 20-30 tahun silam.

"Saya berharap bisa diformulasikan. Paradigma PMII yang akan kita kontekstualisasi dan ulang karena itu sudah ditulis sekitar 20 sampai 30 tahun yang lalu," jelasnya.

Pria yang dibesarkan di Pondok Pesantren Buntet Cirebon ini menjelaskan, dunia aktivis pada hari ini tidak terjebak romantisme pada gerakan-gerakan yang sudah lalu. Akan tetapi, kader PMII tidak menghilangkan identitas sebagai kader pergerakan yang didirikan sebagai pemimpin.

Sebagai seorang kader yang ideologis selesai secara keislaman dan selesai secara kebangsaan, lanjut Gus Abe, harus menjawab perkembangan zaman dan profesi-profesi yang spesifik. Sehingga bisa menjadi kader PMII yang paripurna.

"Semoga kita bisa menjawab dan membahas itu dalam Muspimnas PMII. Karena ketika kita tidak membahasnya sekarang, kita harus menunggu 2 sampai 3 tahun lagi menunggu Kongres dan menunggu Muspimnas," tambahnya.

Gus Abe menambahkan, telah menginstruksikan kader PMII harus menjawab tantangan tersebut. Maka seluruh rayon, komisariat hingga cabang untuk membawa gagasan masing-masing. Tidak lain bertujuan untuk mengembangkan organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia ini.

"Harapannya memperbaiki dan mengembangkan organisasi kita bersama. Selain itu juga merespon isu eksternal pada hari ini," paparnya.

Turut hadir dalam pembukaan Muspimnas adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Muhaimin Iskandar. Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi. Organisasi Kepemudaan se-Jawa Timur, Forkopimda Kabupaten Tulungagung, dan seluruh perwakilan kader PMII se-Indonesia.

Bayi Kembar Siam di Tulungaung Tercover BPJS, dari Sebelum hingga Usai Operasi