Nelayan Enggan Gunakan Jaket Keselamatan saat Melaut karena Ribet

Suasana puluhan perahu di PPN Prigi Trenggalek.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim – Insiden demi insiden perahu nelayan terkena ombak besar, pecah dan menyebabkan hilang nyawa tidak hanya kali ini terjadi. Rentetan kejadian laka laut seperti tidak pernah habis, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi Trenggalek menyebutkan mayoritas nelayan enggan menggunakan live jaket keselamatan.

Kemensos Beri 60 Titik Instalasi Air Bersih di Trenggalek, Novita: Pemantik Masyarakat Hidup Sehat

Hal itu diungkapkan oleh Kepala PPN Prigi, Ririn Sugihariyati. Pihaknya sudah berusaha bekerjasama dengan instansi terkait dan selalu mensosialisasikan terkait alat keselamatan kapal.

Akan tetapi, ia tidak menampik memang nelayan di Prigi merasa keberatan untuk membawa alat keselamatan. Terlebih untuk kapal-kapal dibawah 5 groos/ton wajib untuk membawa life jaket.

Prakiraan Cuaca Jatim 26 April 2024: Mayoritas Wilayah Hujan Lebat

"Memang nelayan disini agak susah terkait dengan itu Karena merasa ribet dengan membawa life jaket, pelampung juga mungkin memenuhi kapalnya," beber Ririn Sugihariyati, Kamis, 28 Maret 2024.

Ririn memberikan contoh ketika memang anak buah kapal hanya ada dua, berarti mereka harus membawa dua buah live jaket. Selain itu juga harus membawa pelampung sesuaib separuh dari anak buah kapal (ABK).

Menteri Tito Karnavian Ungkap Alasan Gibran Tak Hadiri Hari Otoda di Surabaya

Ia mengaku selalu berusaha, bahkan setiap tahun kami sosialisasi terkait dengan keselamatan terutama pelayaran perikanan juga membagikan live jaket secara cuma-cuma.

Menurutnya nelayan yang sudah memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) maka wajib memiliki Sertifikat Kelaikan Kapal Perikanan (SKKP). Salah satu kelaikan laut, terkait dengan keselamatan diantaranya berupa alat-alat keselamatan di laut

Halaman Selanjutnya
img_title