BBM Naik, Anik DPRD Jatim Sebut Prank Kedua Jokowi dalam Sepekan

Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah.
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 dan solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800, Sabtu, 3 September 2022. Menyikapi itu, Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah menyebut itu adalah prank kedua Presiden Jokowi kepada masyarakat dalam sepekan. 

Berdayakan Masyarakat Rentan, Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional

Sebelumnya, pemerintah merencanakan kenakan BBM bersubsidi pada Kamis, 1 September, dan menyebabkan kehebohan pengendara di banyak  SPBU. Ternyata, saat itu pemerintah tak menaikkan harga BBM bersubsidi. Ternyata, dua hari kemudian, pemerintah betul-betul menaikkan harga BBM. Beberapa jam sebelum itu, antrean panjang kembali terjadi di SPBU.

Menanggapi itu, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anik Maslachah mengungkapkan kekecewaannya. Ia menjelaskan, masyarakat baru saja memulai ekonomi untuk bangkit, namun kebijakan pemerintah amat berseberangan dengan semangat tersebut. 

Harga BBM Naik Per 1 November 2024, Berikut Daftar Lengkapnya

Kenaikan BBM bersubsidi yang berdampak langsung terhadap rakyat kecil dan menengah. Di mana daya beli masyarakat menurun akibat harga kebutuhan bahan pokok seperti sembako ikut naik. "Sepertinya ini yang luput dari perhitungan pemerintah. Kenaikan BBM bersubsidi menimbulkan inflasi yang tajam pada sektor pangan, rakyat kecil makin menjerit," kata Anik.

Sekretaris DPW PKB Jatim beranggapan, jika hal tersebut diteruskan terjadi, maka rakyat yang mulai menuju sejahtera akan jatuh kembali, bahkan pada garis kemiskinan. Berbagai studi dan bahkan contoh kebijakan menaikkan BBM subsidi telah ada. Pada masa SBY misalnya, kenaikan BBM 30% tahun 2005 membuat peningkatan angka inflasi dan jumlah masyarakat miskin.

Forum Improvement & Innovation Award Surabaya : Ajang Inovasi Dorong Ketahanan Energi

Inflasi dan harga sembako yang melambung tinggi tersebut dikhawatirkan menimbulkan keos atau konflik sosial pada masyarakat bawah yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk membeli. 

"Ketakutan kami, kriminalitas meningkat. sudah teorinya dimana kemiskinan di suatu daerah tajam, angka kriminalitas juga akan tinggi juga," 

Halaman Selanjutnya
img_title