Penjualan Pertamax di Jatimbalinus Stabil Meski Warga Surabaya Pilih SPBU Non Pertamina

Warga menyerbu SPBU Shell di Jalan Pemuda Surabaya.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA JatimPertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat dan Timur (Jatimbalinus) mengaku belum bisa mengetahui seberapa besar dampak penjualan produk Pertamax akibat fenomena warga yang menyerbu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Non-Pertamina seperti Shell dan BP.

Modus Karyawan Kacunk Motor Curi Mobil Rp1,5 Miliar Buat Balik Modal

Dua hari belakangan ini antrean panjang kendaraan bermotor terlihat di beberapa SPBU Non-Pertamina di Kota Surabaya. Warga menyerbu SPBU Non-Pertamina lantaran merasa kecewa atas praktik kecurangan Pertamina yang diduga mengoplos Pertamax dengan Pertalite.

"Belum bisa menggambarkan kenaikan atau penurunan konsumsi [Pertamax] saat ini. Cenderung stabil," ujar Area Manager Communication dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi kepada Viva Jatim, Jumat, 28 Februari 2025.

Antrean SPBU Shell Jalan Pemuda Surabaya Memanjang, Pelanggan: Kecewa Pertamax Oplosan

Ia mengatakan, pihaknya belum bisa menggambarkan perubahan pola konsumsi masyarakat terhadap produk Pertamax usai muncul fenomena warga menyerbu SPBU Non-Pertamina karena kondisi ini baru berlangsung hitungan hari.

"Artinya dalam waktu bbrp [beberapa] hari belum bisa menggambarkan pola konsumsi berubah atau tidak," tandasnya.

Pertamina Patra Niaga Bantah Isu Pertamax Dioplos Pertalite

Diberitakan sebelumnya, SPBU Non-Pertamina di Kota Surabaya kini banyak diserbu warga. Hal ini dipicu munculnya isu tentang dugaan Pertamina yang mengoplos Pertamax dengan Pertalite.

Praktik culas itu terungkap seiring pengungkapan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, Subholding Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023, yang dilakukan Kejaksaan Agung.