Derita Palestina, MUI: Aksi Bantuan Lebih Dibutuhkan Ketimbang Seruan Boikot

Bantuan kemanusiaan untuk Palestina
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Warga Palestina masih tetap dalam penderitaan akibat kebengisan agresi militer Israel. Berbagai upaya memutus penderitaan itupun terus dilakukan. Mulai dari berbondong-bondong memberikan bantuan hingga seruan boikot produk pro-Israel.

Pandangan Islam soal Kriteria Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024

Namun demikian, sejumlah pihak dari tokoh agama menilai bahwa aksi nyata lewat pemberian bantuan jauh lebih dibutuhkan warga Palestina ketimbang seruan boikot. Dengan begitu, warga akan merasakan langsung manfaat dari uluran tangan para dermawan. 

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (KPEU MUI) Andi YH Djuwaeli. Ia juga menilai bahwa bantuan lebih dibutuhkan warga Palestina dibanding ramai-ramai melakukan aksi boikot.

Kilas Balik Timnas Indonesia Era Bung Karno, Rela Korbankan Tiket Piala Dunia Demi Tolak Israel

Menurutnya, publik juga tidak perlu saling menjatuhkan sebuah instansi tertentu menyusul gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang tengah menggaung. Dia melanjutkan, tidak sedikit instansi yang disinyalir terafiliasi dengan Israel telah berbuat banyak kegiatan positif di Indonesia.

"Banyak hal yang masyarakat belum tahu dan hapal tentang perusahaan ini jadi dimaklumi saja," katanya, seperti dikutip dari VIVA, Senin, 8 April 2024.

Tak Main-main, 5 Aksi Nyata Presiden Prabowo untuk Kemerdekaan Palestina

Apalagi, sambung dia, dengan banyaknya informasi tidak jelas atau bahkan menyudutkan yang bertebaran di media sosial. Dia melanjutkan, informasi itu pada akhirnya dapat memengaruhi cara berpikir seseorang akan suatu hal hingga akhirnya larut dalam gerakan BDS.

"Jadi tentang isu yang negatif ini lebih baik kita lawan saja dengan kegiatan yang positif," katanya.

Pegiat ekonomi keumatan ini melanjutkan, peredaran informasi hoax atau yang disebarkan oleh buzzer di media sosial sebaiknya tidak perlu dilawan. Dia mengatakan, hal tersebut justru hanya akan membuat kisruh kondisi saat ini di dalam negeri.

"Lebih bagus kita aksi nyata saja kan lebih bermanfaat bagi seluruh masyarakat," katanya.

Seperti diketahui, gerakan BDS yang saat ini didengungkan menyasar sejumlah perusahaan multinasional yang sudah lama beraktivitas di Indonesia. Salah satunya, adalah Danone Indonesia yang disebut telah disudutkan sebagai perusahaan yang terafiliasi Israel.

Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) juga telah merilis daftar nama perusahaan yang jelas terafiliasi dalam mendukung agresi Israel ke Palestina. Di antara nama-nama perusahaan tersebut, nama perusahaan Danone tidak ada dalam daftar.

Banyak tokoh agama dan pakar ekonomi mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak dalam narasi boikot yang banyak berisi disinformasi dan hoax dalam menentukan kriteria siapa yang dianggap mendukung Israel. Mereka mengajak masyarakat untuk bijak menyikapi isu boikot ini.

Artikel terkait telah tayang di VIVA.co.id dengan judul: Ulama: Aksi Bantuan Nyata Lebih Dibutuhkan Dibanding Boikot