Bahaya Flu Singapura Mengintai Selama Libur Lebaran, Begini Cara Cegahnya
- VIVA Jatim/Antara
Surabaya, VIVA Jatim – Memasuki hari ketiga lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah ini, masyarakat Indonesia masih menjalani liburan di kampung halaman. Merayakan momen tahunan ini dengan anjangsana ke rumah-rumah keluarga dan kolega. Menjalin silaturahmi, makan bersama hingga bercerita banyak.
Namun demikian, seringnya berinteraksi dengan banyak orang selama libur lebaran, bahaya Flu Singapura pun mengintai. Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) belakangan ini tengah marak terjadi di Indonesia.
Dikutip dari VIVA, Jumat, 13 April 2024, penyakit ini disebabkan karena infeksi yang menimbulkan bercak di bagian tangan, kaki, hingga rongga mulut. Flu Singapura kebanyakan terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun terutama lebih sering pada anak-anak berusia 5 tahunan.
Biasanya, tanda awal munculnya penyakit Flu Singapura disertai dengan demam selama 3-4 hari, disertai munculnya luka kemerahan di bagian mulut, kaki, dan tangan. Beberapa kasus bahkan menemukan luka di bagian lutut, siku, bokong, dan selangkangan. Scroll untuk info lengkapnya.
Mengingat saat ini Indonesia sedang dalam masa mudik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penularan penyakit Flu Singapura. Terlebih, penyakit ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi meski jarang menyebabkan sakit berat.
"Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita," kata Juru Bicara Kemenkes dr. M Syahril, melansir laman Kemenkes, Kamis 11 April 2024.
Hampir 6.500 kasus Flu Singapura hingga pekan ke-13 tahun 2024 tercatat di Indonesia. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa. Kasus Flu Singapura ini paling banyak terjadi di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat (2.119), disusul Banten (1.171) DI Yogyakarta (561), dan Jawa Tengah (464).