Bedah Buku Thriving On Turbulence: Kisah Memimpin Pos Indonesia di Tengah Badai Pandemi

Bedah buku berjudul Thriving On Turbulance karya Faisal R Dkoemadi (baju batik) di Surabaya
Sumber :
  • VIVA Jatim/Mokhamad Dofir

Surabaya, VIVA Jatim – Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faisal R Djoemadi, menggelar bedah buku karya tulisnya berjudul Thriving On Turbulance. Buku yang berisi pengalaman sejak ia mulai memimpin Pos Indonesia empat tahun lalu.

Peneliti ITS Surabaya Sebut Gempa Tuban Akibat Sesar Aktif di Laut Jawa

Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang biasa disapa Cak Faisal ini menceritakan, dirinya ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir menahkodai Pos Indonesia kala memburuknya situasi global akibat wabah Covid-19.

"Saya dapat SK [Surat Keputusan] dari Pak Menteri, Pak Erick Tohir, pada tanggal 20 September 2020. Dan [penunjukan] itu dilakukan melalui vidcon, jadi tidak ketemu. Lewat vidcon diumumkan jadi Dirut [Direktur Utama] PT Pos Indonesia," ujar Cak Faisal saat bedah bukunya di Hotel Kampi Kota Surabaya, Minggu, 9 Juni 2024.

Dosen New York University Bicara Religious Authority di Tulungagung

Saat menerima tanggung jawab memimpin Pos Indonesia, Cak Faisal mengaku cemas setiap malam. Sebab, kondisi perusahaan pelat merah yang berdiri sejak era kolonial tersebut sedang tidak baik-baik saja.

Selain mengalami krisis finansial, Pos Indonesia juga dikenal sebagai buruk dalam hal pelayanan. Apalagi situasi ekonomi nasional waktu itu juga terganggu karena pandemi.

Libatkan 28 Truk Besar, Logistik Pemilu 2024 Didistribusikan ke Kecamatan di Tulungagung

Namun berbekal pengalaman 29 tahun memimpin Telkom Indonesia, ia berhasil membawa Pos Indonesia sebagai perusahaan negara dengan pendapatan bersih tertinggi sepanjang sejarah perusahaan itu didirikan.

Strategi memimpin perusahaan di tengah turbulensi bisnis yang dihadapi hingga membuatnya sebagai BUMN sehat dituangkan dalam buku yang bakal diluncurkan Juli 2024 mendatang.

Ada 7 transformasi yang dilakukan Cak Faisal dalam membenahi Pos Indonesia. Ketujuhnya dibubuhkan dalam buku bersampul putih tersebut. Meliputi, transformasi bisnis, product and channel, proses, teknologi, sumber daya manusia, organisasi serta budaya.

"Kalau tidak saya tulis tidak ada pelajaran baik terutama untuk teman-teman pos yang masih muda. Bisa juga untuk teman-teman profesional, semoga [buku] ini bermanfaat," tandasnya.

Hadir dalam kegiatan ini para alumni ITS dan masyarakat umum. Beberapa tokoh hadir, satu diantaranya Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang juga mantan Rektor ITS Mohammad Nuh.

Saat memberikan testimoni, Mohammad Nuh banyak memuji sosok Cak Faisal. Menurutnya, dengan kepemimpinan yang dimiliki, Cak Faisal berhasil membawa transformasi Pos Indonesia menjadi badan yang luar biasa.

"Pengalaman empat tahun lalu itu beliau [Cak Faisal] tulis dalam buku ini. Bagaimana caranya melompat dari kondisi turbulensi saat Covid-19," pungkasnya.