Komitmen BPJS Ketenagakerjaan Trenggalek Tekan Kemiskinan Lewat Jamsos
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Ia juga berharap untuk merubah cara pandang kepesertaan BPJamsostek kepada masyarakat awam. Salah satu cara yang ia lakukan adalah lebih masif mempromosikan hingga ke daerah. Baik berupa visual, dalam bentuk papan reklame atau sosialisasi.
Pihaknya berharap seluruh masyarakat pekerja apapun profesinya terlindungi. Pemerintah harus melindungi masyarakatnya sebagaimana amanah undang-undang. Khusus di Trenggalek, pemerintah daerah harus peka dengan kemiskinan. Artinya, jangan sampai masyarakat, khususnya pekerja tidak dilindungi dalam program jaminan sosial Ketenagakerjaan.
"Karena dampaknya akan besar kalau dia mengalami risiko dan keluarganya mengalami dampak bibit kemiskinan baru," ungkapnya.
Dalam satu kasus beberapa waktu lalu, Wayan alias Kayan (50 tahun), asal Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dilaporkan hilang saat memancing dan dinyatakan meninggal. BPJS Ketenagakerjaan hadir memberikan santunan nelayan sebesar Rp76 Juta. Tak hanya itu, pihaknya juga menanggung biaya sekolah anak korban yang kini masih duduk di bangku kelas 4 SD hingga lulus Strata-1.
"Kita biayai sampai perguruan tinggi. Untung sudah terdaftar tiga program, kebanyakan kan informal itu 2 program jaminan," terang Wibowo.
Wibowo mengaku, sekarang ini perlu membangun kepercayaan masyarakat. Sebab, banyak asuransi-asuransi yang hanya masuk, tetapi tidak jelas ataupun jaminan yang harus disetorkan terbilang tinggi.
"Kita harus membangun kepercayaan dulu. kepada nelayan salah satunya. Kejadian yang kemarin menjadi salah satu bukti bahwa kita itu ada. Berbeda dengan lembaga asuransi lain, masih harus seleksi pekerjaannya apa, penghasilannya berapa ada sakit apa. Kalau kita kan tidak, bagi BPJamsostek terpenting peserta yang memiliki pekerjaan, itu wajib dilindungi," tandasnya.