75 Persen Sekolah SMP di Tulungagung Belum Penuhi Kuota Rombel
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
Disinggung kurang bersaing dengan sekolah swasta, Pipit menerangkan itu juga sebagai salah satu faktor. Di sekitar sekolah-sekolah tersebut juga ada banyak lembaga pendidikan keislaman yang mengedepankan tentang kurikulum berbasis religi.
Sehingga masyarakat banyak yang memilih sekolah tersebut, serta memang untuk proses penjaringan lembaga swasta lebih dahulu. Pipit mengaku hal ini mengakibatkan masyarakat lebih banyak memilih ke swasta yang memiliki kualitas bagus.
"Jadi sudah merupakan perbaikan, jadi perbaikan dari sistem kita di zonasi. Jalur zonasi itu harapannya bisa memeratakan siswa yang ada di Kabupaten Tulungagung sesuai dengan zona masing-masing," tandasnya.
Sesuai data dari laman resmi PPDB SMP Tulungagung dari 36 sekolah yang belum memenuhi, ada 12 sekolah. Diantaranya SMP Negeri 1 Besuki dari kuota 256 hanya 143 yang diterima. SMP NEGERI 1 Kalidawir kuota 288 hanya 139 siswa.
Selanjutnya, SMP NEGERI 1 Pakel jumlah kuota 256 hanya terpenuhi 140 siswa. SMP NEGERI 1 Pucanglaban kuota 128 terpenuhi 65 siswa. SMP NEGERI 1 Rejotangan kuota 256 hanya diisi 187 siswa.
Lalu, SMP NEGERI 2 Besuki dengan kuota rombel 160 terpenuhi 92 siswa, SMP NEGERI 2 Kalidawir kuota128 terpenuhi hanya 96 siswa. SMP NEGERI 2 Kedungwaru kuota 192 terpenuhi 89 siswa.
Kemudian, SMP NEGERI 2 Rejotangan kuota 64 hanya diisi 4 siswa, SMP NEGERI 3 Bandung jumlah kuota 96 hanya diisi 6 siswa. Lalu, SMP NEGERI 2 Tanggunggunung mempunyai kuota 96 hanya diisi 9 siswa serta SMP NEGERI Satu Atap Sendang kuota 32 hanya diisi 9 siswa.