Kadin Surabaya: Kota Lama Jadi Penggerak Ekonomi Warga

Ketua Kadin Surabaya HM Ali Affandi saat menghadiri peresmian wisata baru "Kota Lama" Surabaya
Sumber :
  • VIVA Jatim/Nur Faishal

"Ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Lama. Sambil membayangkan bagaimana geliat pasar pada zaman penjajah, wisatawan juga akan menyempatkan berbelanja di sini, karena harganya terkenal murah," tandasnya.

Nongkrong Asyik di Pos Bloc Kota Lama Surabaya, Internet Anti Lelet hingga Pameran Kreatif

Sisi lain, dengan dijadikannya Kota Lama sebagai salah satu destinasi pariwisata Surabaya, maka akan bermunculan usaha baru yang mendukung pengembangannya. 

"Pegiat wisata pasti akan berinovasi membuat paket wisata, misal paket wisata naik Jeep, atau persewaan sepeda tua, atau sepeda listrik untuk berkeliling di sekitar Kota Lama. Ini bisa jadi lahan usaha baru," ungkapnya. 

Merasakan Nuansa Surabaya Tempo Dulu

Apalagi Kota Lama juga menjadi simbol perjuangan arek-arek Surabaya melawan penjajah Belanda. Tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu pertempuran 10 November 1945 dan tempat tewasnya Jenderal A.W.S Mallaby adalah Jembatan Merah yang berada di kawasan Kota Lama. 

"Banyak sejarah yang bisa kita ingat di sini, banyak nilai yang bisa kita ambil hikmahnya. Mulai dari semangat perjuangan hingga nilai toleransi yang sangat kental," tandasnya. 

Kota Lama Surabaya, Destinasi Wisata yang Penuh Cerita Masa Kolonial

Karena itu, Affandi sangat setuju saat pengembangan Kota Lama dibagi menjadi empat zona utama, yaitu Zona Eropa, Pecinan, Melayu, dan Arab. Dengan pengembangan ini, Kota Lama Surabaya menjadi kawasan Kota Tua paling luas di Indonesia. 

Setiap zona memiliki ciri khas arsitektur yang unik dan bersejarah, menarik pengunjung untuk menjelajahi kisah-kisah masa lalu yang tersembunyi di balik bangunan-bangunan megahnya.

Halaman Selanjutnya
img_title