Pria Jambi Ini Jauh-jauh hanya untuk Ikuti Latihan Instruktur Ansor Jatim di Trenggalek
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Trenggalek, VIVA Jatim – Pria asal Provinsi Jambi ini rela menempuh perjalanan 3 hari dua malam naik bus hanya untuk mengikuti Latihan Instruktur (LI) 1 yang diadakan oleh Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur.
Bertempat di Pondok Pesantren Al-Falah Kedunglurah Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, Agus Taman (34) bersama 58 peserta lainnya sukses menjalani pelatihan selama tiga hari. Dari wajahnya tak nampak kelelahan, senyuman dan semangat yang ia suguhkan.
"Naik bus, kalau dari jambi melewati Lampung, Jakarta, Jawa Barat itu 3 hari 2 malam. Harapkan saya seperti yang teman-teman harapkan di Jatim adalah memang pertama memperkuat sanad keilmuan. Lalu sanad pergerakan dan sanad ideologi," terang Agus Taman, Senin, 8 Juli 2024.
Ia adalah Wakil Sekretaris GP Ansor Jambi. Semangatnya dalam mengikuti kaderisasi di organisasi Banom NU ini sebagai bentuk kawah candradimuka setelah sebelumnya aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
"Saya naik bus kemarin tiketnya langsung Trenggalek, tapi di stop di Semarang. Lalu ke arah Ponorogo, kemudian dari Ponorogo ke Trenggalek," bebernya.
Alumnus IAIN yang sekarang menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ini mengaku proses kaderisasi sendiri di Sumatera memang mengadakan sebagaimana mestinya. Namun kaderisasi memiliki rentang waktu agak jauh dari satu kaderisasi ke kaderisasi yang lain.
"Bahwa Pandangan kader-kader yang ada di Sumatera khususnya di Jambi itu juga kiblatya ya di jatim. Sehingga apapun momennya dan keadaannya kalau ada kesempatannya diusahakan kader kader bisa mengambil kesempatan di Jatim," katanya.
Ia rela jauh-jauh ke Trenggalek mengikuti LI 1 ini karena juga pernah mengikuti PKL di Jombang 2022 silam. Selepas dari pengkaderan tersebut merasa banyak manfaat terutama ilmu dan proses pengkaderan sesuai dalam organisasi.
"Yang saya rasakan itu menarik, sehingga ini patut untuk kita contoh dan ambil ilmunya, kita terapkan sehingga ketika pulang nanti bisa membawa ilmu-ilmu yang sudah diterapkan oleh instruktur-instruktur nasional khususnya di PW Ansor bisa kita kembangkan lagi di Jambi," akuinya.
Pria berusia 34 tahun ini menambahkan dalam proses kaderisasi di GP Ansor Jambi berjalan. Namun ia mengakui hanya dapat bersambung sanad agak jauh. Sehingga kader butuh langsung dari tempat yang memang dimana tempat terbentuknya organisasi.
"Sekarang kaderisasi sudah jalan sebagaimaa mestinya, pelan-pelan kami terapkan seperti apa yang instruktur sampaikan kepada kami. Bahwa lulusan PKL atau LI 1 khsususnya di Trenggalek harus bisa menerapkan apa yang sudah kami dapatkan di materi-materi," tandasnya.