Kabar Duka! Prof Fatoni UIN Tulungagung Meninggal, Alumni Pondok Lirboyo Kediri

Prof Achmad Fatoni berpulang
Sumber :
  • Istimewa

Tulungagung, VIVA Jatim – Kabar duka datang dari civitas akademika UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung. Guru Besar Prof Achmad Fatoni meninggal dunia. Sebelum menjadi dosen, ia pernah mondok di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Politisi Muda Madura Ajak Karang Taruna Manfaatkan Potensi Lokal

Kabar duka pertama dishare melalui Grup WhatsApp LBM NU Tulungagung. Beliau meninggal pada pukul 11.50 WIB, Selasa, 9 Juli 2024. Ucapan bela sungkawa langsung berdatangan.

"Innalillahi wa innailaihi raji'un. Ikut berduka cita atas wafatnya Prof H Ahmad Patoni. Semoga diampuni segala dosa-dosanya dan diterima semua amal baiknya serta husnul khotimah," tulis salah satu pengurus PCNU Tulungagung dengan disertai pamflet ucapan belasungkawa.

PMII Demo Ketua-Wakil Ketua DPRD Sumenep, Desak Minta Maaf dan Usut Ijazah Palsu

Wakil Sekretaris PCNU Tulungagung, Khoirul Anam saat dikonfirmasi membenarkan meninggalnya Prof Fatoni. 

Jenazah almarhum disemayamkan di kediamannya di Perum Bangau Putih Permai Blok J-7 Dusun Ngipik RT 03 RW 03, Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

Ketua DPRD Sumenep Menghilang Saat Didemo, Aktivis PMII Sisir Tiap Ruangan

Selain Guru Besar di UIN SATU, almarhum juga Dosen di STAI Diponegoro Tulungagung, sekaligus menjadi Wakil Rais Syuriyah PCNU Tulungagung.

Berdasar penelusuran VIVA Jatim melalui laman resmi kampus, biografi Prof Fatoni pernah mondok di Lirboyo Kediri. Jenjang Madrasah Tsanawiyah Negeri ditempuh di Blitar lulus tahun 1981. Lalu Madrasah Aliyah Negeri lulus tahun 1983 di Kediri.

"Pondok Pesantren Lirboyo Kediri tahun 1974 sampai tahun 1982. Dan menempuh Program Sarjana Muda tahun 1982-1986 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Tulungagung," tulis dalam keterangan biografi.

Pengalaman organisasi, almahum pernah menjadi Ketua M3HM (Majlis Musyawarah Madrasah Hidayatul Mubtadi’ien) Lirboyo tahun 1981/1982, lalu Ketua IKSAB (Ikatan keluarga santri Blitar) tahun 1982/1983.

Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam ini meraih gelar doktor bidang ilmu sosial di Program Pascasarjana Universitas Merdeka Malang tahun 2006.

Dalam pergerakan, almarhum merupakan salah satu pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tulungagung. Bahkan, pernah menjadi ketua pertama PC PMII Tulungagung pada tahun 1980-an.